oppa, aku tak tahu kenapa tiba-tiba mataku memanas. Aku tidak dapat menahan lelean bening ini keluar dari mataku. Saat ini aku mengingatmu begitu banyak. Bahkan seperti terngiang saat kau menyanyikan lagu utukku. Masih kuingat suara khasmu. Semua kenangan itu menyeruak mekasa keluar. Pertahananku runtuh seketika. Aku tak dapat membendungnya lagi. Hanya bisa membiarkan semua keuar. Tak terkendali.