Suroto berasal dari Karanganyar, Solo dan sudah berkeluarga serta mempunyai dua orang anak yang berumur 14 (SMP) dan 8 tahun (SD). Ia di Jogja tinggal di kost di kawasan Sayidan bersama adiknya yang sama-sama bejualan rokok keliling. Dari hasil berjualan rokok, beliau mampu menyekolahkan kedua anaknya serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rata-rata setiap hari Suroto memperoleh Rp. 30.000,- dan Rp. 60.000,- setiap malam minggu dan hari-hari tertentu.
Suroto pertama kali berjualan rokok di Jogja diajak oleh tetangganya di Solo yang sama-sama bejulan rokok. Menurut Suroto, ia lebih memilih berjualan di Jogja daripada di Solo karena di Jogja lebih ramai. “Semenjak berjualan di sini tidak pernah ada pungutan apapun,”ungkap Suroto. Oleh sebab itu Suroto merasa aman dan nyaman berjualan di Jogja.
Suroto setiap hari mulai berjualan pukul 09.00 s.d pukul 16.00 wib, kemudian bejualan lagi sehabis maghrib hingga dini hari bahkan pagi hari tergantung situasinya. Setiap dua minggu sekali, Ia pulang ke Solo dan kembali lagi ke Jogja setelah lima hari.
Menurut Suroto, ia lebih memilih berjualan rokok daripada kerja di bangunan karena besar/kecilnya penghasilan dari rokok tergantung usaha yang dilakukan. Selain berjualan rokok sebagai pekerjaan tetap, Suroto juga bertani di kampong halamannya. Istri beliau juga bekerja di kerajinan untuk tambah-tambah penghasilan. Untuk sementara, Ia masih akan bejualan rokok karena sudah merasa cocok,”ungkap Suroto.