12 Agustus 2021 13:46Diperbarui: 12 Agustus 2021 13:577111
Anak lelaki itu tepekur, terdiam, dan meneteskan air mata di depan sepasang pusara. Tanah di pusara itu masih basah dan masih ada taburan bunga di atasnya. Ya, itu adalah sepasang pusara dari ayah dan bundanya. Terengut nyawa karena corona.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.