Setidaknya ada 4 hal yang menyebabkannya. Pertama, pelantikan jaksa agung yang tidak dikomunikasikan dengan partai. Jokowi terkesan justru menuruti kehendak partai lain. Kedua, pelantikan Luhut Panjaitan yang terkesan juga tak dikonunikasikan dengan Megawati. Ketiga, pengajuan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang kemudian sudah disetujui DPR tetapi kemudian dibatalkan sendiri oleh Jokowi. Keempat, tidak eksplisitnya Tri SAkti Bung Karno dan Nawa Cita dalam RPJM yang disusun pemerintahan Jokowi-JK.
Meskipun partai memang berfungsi sebagai pengontrol pemerintah tetapi ada baiknya ada komunikasi yang baik antara partai dengan pemerintah. Terlebih antara PDIP dengan pemerintahan Jokowi-JK. Konggres PDIP di Bali menjadi momentum yang tepat untuk melakukannya.