RSI BANJARNEGARA - Banyak informasi yang beredar dalam beberapa dekadi terakhir mengenai efek buruk terlalu banyak gula terhadap kesehatan.
Seperti diketahui, tubuh kita membutuhkan gula dalam bentuk glukosa, terutama otak kita yang membutuhkan glukosa agar dapat berfungsi dengan baik.
Sukrosa adalah disakarida yang merupakan dua gula yang dipecah menjadi dua gula sederhana, glukosa dan fruktosa. Glukosa dalam darah kita memberi kita energi. Ada gula yang berbeda tergantung pada makanan yang kita makan misalnya fruktosa adalah gula utama dalam buah-buahan, maltosa, gula dalam biji-bijian seperti  laktosa gula yang ditemukan dalam susu.
Salah satu gula yang telah digembar-gemborkan sebagai salah satu pengganti 'racun putih' atau yang dikenal sebagai gula putih atau sukrosa adalah Agave. Terkadang agave disebut sebagai sirup atau nektar dan memiliki rasa yang mirip dengan madu tetapi tidak terlalu kental. Tanpa diragukan lagi, agave adalah pilihan yang jauh lebih baik daripada pemanis buatan yang harus dihindari dengan segala cara.
Agave adalah tumbuhan yang bentuknya seperti kaktus dan dapat ditemukan di daerah gurun di tempat-tempat seperti Meksiko. Saat tanaman agave dipanen, getahnya diekstraksi dan kemudian dipanaskan pada suhu rendah di mana karbohidrat dipecah menjadi gula. Agave tersedia dalam warna terang dan gelap, semakin gelap semakin sedikit waktu yang telah dipanaskan dan disaring.
Fakta gula::
* Gula adalah penyebab permasalahan sistem kekebalan tubuh
* Gula adalah anti-nutrisi
* Gila membuat gigi rusak
* Gula menyebabkan diabetes
* Gula memfermentasi sel darah
* Gula adalah makanan untuk kanker, virus, bakteri, ragi, dan jamur
Makanan olahan memiliki begitu banyak gula sehingga saat ini kita mengalami krisis gula di pelayanan kesehatan kita berupa diabetes tipe 2 dan berbagai macam penyakit degeneratif. (*)
NUGROHO PURBO, HUMAS RSI BANJARNEGARA, JAWA TENGAH
