Dokter Tegar Jati Kusuma menjelaskan urin adalah produk akhir dari sistem filtrasi kompleks yang terjadi di ginjal secara konstan.
"Apa yang diminum, obat, vitamin dan apa yang dikonsumsi, makanan apa yang makan, berapa banyak air yang diminum, seberapa panas atau dingin di luar ruangan, semuanya dapat memengaruhi warna urin setiap hari," ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Warna urin bisa berbeda sepanjang hari tergantung pada jumlah pigmen alami, yang dibentuk oleh pemecahan sel darah merah, yang ada dalam urin.
Biasanya, urin jauh lebih gelap dan terkonsentrasi pada buang air kecil pertama, atau buang air kecil, hari itu. Ini karena telah terkumpul di kandung kemih selama beberapa jam dalam semalam. Maka, bukan hal yang aneh untuk melihat urin berwarna kuning tua dan tampak padat di pagi hari.
Namun, seiring berjalannya hari, jika tidak sedang mengonsumsi obat atau vitamin yang mengandung pigmen pewarna, warna dan kepadatan urin akan berubah menjadi kuning pucat. Jika tidak, ini mungkin mengindikasikan infeksi atau masalah ginjal yang memerlukan perhatian medis.
"Sebagian besar perubahan warna urin bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan merupakan variasi dari cara urin menyaring sepanjang hari. Namun, jika tidak dapat menentukan bahwa perubahan warna urin berasal dari obat-obatan, vitamin, makanan, asupan air, segera kunjungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut," tandasnya. (*)