Agus yang juga Direktur RSI Banjarnegara ini menyebutkan, jika Word Health Organisation (WHO) menyebutkan kelor mengandung : 7x vitamin C dalam jeruk, 4x kalsium susu, 4x vitamin A di wortel, 2x protein dalam susu, 3x potasiumnya pisang.
Dalam sejumlah jurnal, menurut Agus, disebutkan bahwa kelor merupakan daun ajaib, yang mampu mengobati 300 an jenis penyakit.
"Kelor mampu menyeimbangkan metabolisme tubuh," sebutya singkat.
Lebih jauh ia menjelaskan nutrisi dan mineral dalam kelor juga membantu proses nutrisi di sel juga jaringan, karena kelor mineral yang bisa mengatasi kekurangan vitamin A (memperbaiki gangguan penglihatan), kekurangan choline (menumpuknya lemak dalam liver).
Selain itu juga dapat membantu kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah juga gangguan pertumbuhan pada anak).
Dokter yang juga menjadi Ketua Perhimpunan Dokter Digital Terintegrsai Indonesia (Predigti) ini berharap,eksistensi daun kelor terusada danterus dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Alhamdulillah saat ini meski diperkotaan jarang ada tanaman kelor, tetapi sudah banyak ekstrak daun kelor. Mudah didapatkan dengan segudang manfaat yang sama," tandasnya. (*)