Setiap orang biasanya akan memiliki persyaratan untuk bahagia, termasuk Anda tentunya. Sebelum meneruskan membaca artikel ini, coba sebutkan
Saya akan bahagia, bila ………………………………………………..
Jangan baca artikel berikut kalau Anda belum menjawab pertanyaan diatas
Saya akan bahagia, bila ………………………………………………..
Pertanyaan berikutnya yang saya ajukan kepada peserta seminar adalah, apa yang membuat Anda mudah marah atau peristiwa apa yang paling cepat membuat Anda menjadi sedih, marah, BT, dan perasaan tidak enak lainnya.
Ada peserta yang menjawab, “Saya paling cepat marah dan sedih apabila ada seseorang yang bilang saya gendut”, ada lagi peserta lain yang mengatakan “Saya paling cepat marah apabila ada karyawan yang kalau dibilangin tidak nurut”, serta masih banyak jawaban lainnya yang sangat bervariasi sesuai dengan persyaratan marah, sedih, BT, yang telah tertanam dipikiran masing-masing.
Walaupun jawaban dari kedua pertanyaan diatas bervariasi, baik pertanyaan syarat bahagia serta syarat marah, ternyata keduanya memiliki pola yang sama kalau kita jujur menganalisanya
Kebanyakan orang memberikan syarat yang sangat berat untuk menjadi bahagia, sebaliknya memberikan syarat yang ringan untuk menjadi marah, sedih, BT, dan lainnya seingga wajarlah kalau lebih mudah marah, BT, sedih dibandingkan bahagia.
Mari kita analisa bersama
Untuk menjadi bahagia, kita memberikan syarat yang berat, yaitu harus punya rumah mewah, mobil sport, tabungan deposito dan lainnya dimana untuk mewujudkan itu semua butuh waktu, tenaga, pikiran dan lainnya, artinya tidak instan untuk diwujudkan. Ada juga syarat bahagia apabila melihat orang yang kita cintai bahagia, artinya kebahagiaan kita digantungkan kepada pihak ketiga seperti Anak, pasangan, orang tua dan lainnya. Persyaratan tersebut tidak ada yang salah, tetapi masalahnya kita tidak bisa mengontrol kebahagiaan pihak ketiga walaupun beliau anak kita, orang tua kita, atau pasangan kita sekalipun karena kita bukanlah tuan atas diri mereka tetapi kita adalah tuan atas diri kita sendiri sehingga lebih mudah mengontrol perasaan bahagia diri sendiri dibandingkan mengontrol perasaan orang lain.
Kenapa kita tidak mensyaratkan bahagia apabila saat bangun tidur, mata kita masih terbuka, kaki & tangan masih bisa digerakkan, organ tubuh masih bekerja dengan normal, masih bisa merasakan nikmat tidur, serta persyaratan lain yang mudah instan dan memang harus kita syukuri karena tidak semua orang bisa membuka matanya saat bangun tidur, tidak semua orang bisa menggerakan kaki & tangannya saat bangun tidur, tidak semua orang bisa merasakan kenikmatan tidur yang kita rasakan serta kenikmatan lain yang seharusnya kita syukuri dan merasakan bahagia sehingga hidup ini terasa indah.
Sementara kalau kita evaluasi syarat untuk marah, sedih, BT, dan perasaan tidak nyaman lainnya sangat ringan, misalnya kalau ada seseorang yang mengatakan saya gendut, kalau ada seseorang karyawan yang dibilangin tidak nurut dan sebagainya. Hanya cukup dengan satu orang saja yang berbuat hal yang tidak menyenangkan, sudah memenuhi syarat untuk marah, sedih, BT dan lainnya, kenapa kita tidak menambah jumlah orangnya menjadi 1.000, 1.000.000 atau lebih sehingga syarat untuk perasaan tidak nyaman muncul sangat berat, misalnya menjadi “Saya akan marahh kalau ada 1.000 orang yang mengatakan saya gendut” jadi kalau 10 orang atau 100 orang belum memenuhi syarat untuk membuat saya marah, sedih & BT.
Yuk kita bikin syarat baru untuk meringankan syarat bahagia dan memperberat syarat marah, BT, sedih dan perasaan tidak nyaman lainnya.
Pilihan ditangan kita sendiri karena kitalah tuan atas diri kita, kitalah yang memilih untuk bahagia atau sebaliknya
Knowing is nothing, Take Action Miracle Happen
Nufirwan
http://klinikpikiran.com/
http://holisticbrainlanguage.com/