Terlemparnya si Merah dari Zona kualifikasi Politik Elit Eropa ini karena kinerja buruk manager yang menanganinya selepas kepergian sang maestro sukses pengantar kejayaan si merah. Siapa lagi kalau bukan David Moyes. Manager yang ditunjuk langsung sebagai suksesor oleh pendahulunya ternyata mengecewakan dan memalukan, orang yang awalnya digadang-gadang akan meneruskan kesuksesan si merah, bisa dikatakan gagal di tengah musim. Belum saja diberi kesempatan mengurus pada kasta politik Liga Champion Eropa, baru di Politik sekelas provinsi Liga Inggris sudah kacau balau berantakan.
David Moyes terancam gagal dicapreskan oleh si Merah, akibat kinerja buruknya tidah bisa mengentaskan si Merah dari banjir dan macet. Musim hujan yang tidak berhenti-henti banjir pun tidak surut-surut, banjir datang bergantian, lain tempat, kadang sama tapi lain waktu. Kalau macet sudah jadi komoditi utama supporter si Merah. Kinerja jebloknya ditambah dengan bobroknya pengadaan bus angkutan supporter yang diharapkan menjadi solusi bagi kemacetan. Apa daya sekarang, bus bobrok, banjir, jalan-jalan rusak, banyak lagi yang harus dibiayai.
Karena kinerja buruk ini, dan dianggap tidak akan mampu menangani si Merah pada kasta politik yang lebih tinggi. 90% David Moyes DIPASTIKAN BATAL JADI CAPRES PDIP.. Eh Manchester Ngunited..