Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud Pilihan

Pilkada dan Demokrasi yang Tertatih-Tatih

2 Desember 2024   23:32 Diperbarui: 3 Desember 2024   05:15 166 9
Narasi setelah Pilkada membuncah ke langit publik.  Kalau  jagonya  kalah,  maka menggema teriakan "pemilu curang.  namun, bila  menang, diam membisu seribu bahasa. Puja puji mengalir kepada sang rakyat yang hanya menjadi obyek penderita, mendapat predikat dadakan "rakyat memang pintar, begitu juga sebaliknya, kalau aduannya kalah rakyat disebut  bodoh atau miskin.  Apakah ini sehat untuk demokrasi?  Tak bisa kita menjawabnya, " namun teman saya berkomentar gamblang, " Jangan terlalu terpancing emosi oleh kata-kata politikus, mereka seringkali lebih pandai bermanuver daripada mewujudkan janji-janji." 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun