Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

No Touch Up It's Ok!

11 Oktober 2011   13:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:04 231 0

Saya adalah seorang wanita pekerja dan pengguna akut angkutan Transjakarta. Untuk menempuh tempat tujuan biasanya saya menggunakan transjakarta. Menurut saya dengan adanya transjakarta ini sangat membantu sekali. Masyarakat mempunyai alternatif angkutan umum yang memberikan kemudahan menjangkau seluruh wilayah Jakarta dengan pelayanan yang berbeda dibandingkan dengan angkutan umum lainnya.

Walaupun menggunakan angkutan transjakarta, tidak berarti menghalangi kaum wanita yang rata-rata pekerja kantoran untuk berpenampilan cantik semaksimal mungkin. Mulai dari busana, make up dan serangkaian aksesoris yang digunakan. Bahkan tidak sedikit pula yang menggunakan sendal atau sepatu high heels, pakaian yang mini, dan make up yang super tebal untuk menunjang penampilan. Hal tersebut bisa mereka lakukan karena dengan menggunakan transjakarta dirasa dapat lebih memberikan rasa aman, dibandingkan dengan angkutan umum lainnya.

Saya salah seorang pekerja kantoran. Pekerjaan saya adalah sebagai sekretaris di salah satu Bank di Indonesia. Menurut khalayak umum, seorang sekretaris diidentikan dengan seseorang berpenampilan menarik, rapi, dan mahal. Tapi apa jadinya penampilan tersebut harus berkurang dikarenakan harus berdesak-desakan dengan pengguna bis transjakarta lainnya. Bisa dibayangkan untuk bekerja di pagi hari saja harus mengantri panjang, dan harus berlomba-lomba menggapai pintu bis transjakarta berharap agar tubuh kita bisa masuk dalam daftar penumpang bis tersebut sebelum pintu bis tersebut tertutup. Hebatnya transjakarta..

Antrian panjang membuat performance fisik dari yang tadinya fresh menjadi berkeringat. Kiri, kanan, depan dan belakang sudah pasti terhimpit dengan pengguna lainnya. Wajah yang sudah dipoles cantik dari rumah, karena keringat menjadikan make up saya tidak beraturan. Setiap kali terkena situasi tersebut, barang yang wajib di bawa adalah tissu. Dengan tissue, keringat yang munculpun bisa di lap sesegera mungkin, berharap make up masih dalam keadaan seutuhnya. Dan alhasilnya karena terlalu sering menggunakan tissue, eye shaddow, lipstick, blush on tidak berkurang sedikitpun, tetapi yang habis tersapu oleh tissu adalah bedak yang semakin menipis bahkan bisa dikatakan sudah tidak terlihat memakai bedak sama sekali.

Setiap kali ingin tampil cantik berangkat kerja, mengingat harus menghadapi situasi tersebut mengurungkan niat saya untuk memoles wajah semaksimal mungkin. Rasanya tidak wajar apabila berkeringat dan sedang antri lalu mengeluarkan satu set bedak padat untuk touch up agar make up terlihat masih oke.

Hal tersebut mematahkan semangat saya untuk berpenampilan cantik setiap harinya. Karena tampil secantik apapun, toh hasilnya tetap tidak terlihat karena tersapu oleh keringat.

Suatu hari sesampainya dikantor, saya bertemu rekan kerja seprofesi lintas divisi di satu lift. Sekedar ’say hi’ dan akhirnya rekan saya bertanya: ”kok pucet banget sih. Gak pake make up yah?”, dan sayapun menjawab ”pulang pergi pake transjakarta, pake make up juga gak ngaruh. Soalnya keringetan terus. Jadi luntur deh”. Dan akhirnya kami hanya bisa tertawa bersama. Dan pada akhirnya saya tersadar bahwa rekan saya tersebut juga merupakan pengguna akut bus transjakarta. Tapi wajahnya tetap terlihat maksimal dengan make up yang utuh. Padahal bisa dipastikan kondisi bus transjakarta pagi hari pasti padat merayap dengan antrian pengguna lainnya. Dan pada siang harinya, kami bertemu di tempat makan yang sama. Dan masih saya amati make up di wajahnya tidak berkurang dari pagi, tetap putih merona. Sedangkan saya, setelah ber make up di kantor pagi hari dan menjelang siang hari, saya harus touch up sedikit, dirasa make up tersebut menjadi berkurang. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan dibenak saya, diantaranya produk make up apa yang dia gunakan sampai make up tersebut terlihat masih utuh dan oke (pasti mahal pikir saya), dan pertanyaan tersebut segera saya lontarkan. Rekan saya tersebut hanya tertawa geli mendengar pertanyaan yang timbul. Kemudian dia mengajak saya untuk pergi ke ruang kerjanya. Dikeluarkanlah benda kecil berwarna pink dari tasnya. Dan dia menunjukkan benda rahasia tersebut yang bernama Blemless Balm Cream dari Caring Colours Martha Tilaar. Benda inilah yang membuat make up nya selalu terlihat maksimal. Dimana kita semua tahu bahwa produk yang dikeluarkan Martha Tilaar selalu memberikan efek terbaik untuk semua jenis kulit.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun