Bulusan, Semarang (8/2/2021) - Menurut Riskesdas tahun 2013, prevalensi balita kurus dan prevalensi balita pendek, masing-masing sebesar 12,1% dan 37,2%, sedangkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita sebesar 27,5%, balita kurus 8,0%, balita sangat kurus 3,1%, dan balita risiko kurus 22,8%. Untuk mengatasi hal tersebut, pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) pada saat yang tepat dapat menjadi salah satu solusi yang akan sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang anak.
KEMBALI KE ARTIKEL