Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Refleksi AoC Episode Empat; IQ dan EQ Generasi Emas yang Saling Terikat

10 Januari 2025   08:57 Diperbarui: 10 Januari 2025   09:08 72 1

Oleh : Nur Risma Hamidah

Sejak tahun 2024 silam, platform Ruang Guru yang mana merupakan salah satu platform pembelajaran yang besar di Indonesia, mencuri perhatian publik setelah mencetuskan game show bernama Clash of Champions, atau yang biasa disingkat dengan nama CoC. CoC ini merupakan sebuah acara berupa kompetisi untuk mahasiswa dan mahasiswi Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, serta beberapa Universitas terbaik di dunia. Mahasiswa yang dipilih merupakan mahasiswa berpretasi, baik dalam kancah nasional maupun internasional, dari berbagai jurusan yang berbeda. Kompetisi ini berupa games dengan menyajikan pertanyaan dari berbagai bidang dan keterampilan. Para peserta dituntut untuk mampu menyelesaikan tantangan yang berkaitan dengan hitungan, kecermatan, maupun hafalan dengan batas waktu yang singkat dan sistem eliminasi di setiap babaknya. 

Setelah sukses dengan acara CoC sejak pertengahan 2024, Ruang Guru kembali membuat gebrakan baru dengan membuat game show Academy of Champions atau AoC. Bedanya dengan CoC, peserta dari kompetisi ini dipilih dari kalangan Sekolah Menengah Atas, dan dikelompokkan berdasarkan kota atau distrik asal. Ada 12 distrik dengan masing-masing terdiri dari tiga anggota, dan peserta yang terpilih merupakan siswa-siswi berprestasi sebagaimana dalam ajang CoC. Setiap distrik dimentori oleh satu coach yang merupakan peserta CoC terpilih.

Dari awal rilis episode, terdapat beberapa komentar netizen yang menyatakan bahwa tingkat kesulitan soal lebih menegangkan di AoC ini. Seperti pada round pertama misal, peserta disajikan sebuah game bernama Atomic Scale, yang mana harus menyeimbangkan neraca atom yang tepat dengan mempertimbangkan ptoron,neutron, dan elektron dengan tepat dan cepat tanpa menggunakan alat bantu hitung. Di setiap babak pun, terdapat sistem eliminasi yang diberlakukan untuk seluruh anggota distrik secara keseluruhan, berbeda dengan konsep CoC yang mengeliminasi secara individu.

Dengan sistem tim di setiap distrik inilah, peserta akhirnya harus pandai dalam hal kerjasama dan membangun chemistry dengan sesama anggotanya, karena pandai dalam kemampuan menjawab soal saja tidak cukup. Dibutuhkan strategi dan taktik yang selaras antar anggota, serta kebersamaan untuk saling melengkapi jika salah seorangnya kurang mampu dalam suatu babak.

Kerjasama antar anggota tim ini memang sudah diuji lewat setiap babak games mulai awal, akan tetapi yang menyorot banyak perhatian adalah saat rilis episode empat AoC, yang ditayangkan pada tanggal 8 Januari 2025. Episode ini meneruskan game yang telah ditayangkan di episode sebelumnya, yakni Champions War : Volcano Escape Emergency Kit Hunt. Dalam game ini, peserta harus mengumpulkan barang-barang Emergency Kit yang digunakan untuk menghindari bencana, dengan nilai setinggi-tingginya. Terdapat tiga babak yang harus dilewati oleh peserta. Pertama, babak Puzzle Race, dimana setiap distrik diberikan empat buah puzzle yang harus disusun dengan benar dan diserahkan kepada Redemption Station (stasiun penyelamat) yang berada di arena utama.

Kedua, babak Grocery Battle. Setelah berhasil menyerahkan jawaban, peserta akan diberikan data set sesuai dengan puzzle yang berhasil dipecahkan. Kemudian, peserta harus menjawab soal-soal dari question set dengan bantuan dari data set untuk mendapatkan satu barang dari masing-masing satu soal yang benar, dengan jumlah nilai yang berbeda di setiap barang. Adapun barang-barang emergency kit, dibagi menjadi dua macam, yakni essential dan non-essential. Barang essential terdiri dari dari food and medicine, drink, serta attire, yang wajib dimiliki oleh setiap tim minimal satu barang di setiap jenisnya. Jika tidak, maka terdapat pengurangan poin. Barang non-essential adalah barang yang tidak wajib dimiliki oleh setiap tim dan tidak dikenakan pengurangan poin jika tidak memiliki, akan tetapi poin setiap barang kategori ini juga berpengaruh pada hasil akhir pemeringkatan poin. Dalam hal ini, peserta diharuskan untuk cepat dan tepat dalam menjawab soal, karena jika satu soal terjawab dengan benar, maka tidak dapat lagi dikerjakan oleh distrik yang lain. 

Ketiga, babak Trading Time. Babak ini adalah babak penukaran barang dengan menyeimbangkan poin setiap barang dan harus disetujui oleh kedua belah pihak. Misalkan di distrik A, belum mendapatkan barang essential kategori food namun memiliki barang non-essential, bisa ditukar dengan distrik B yang memiliki barang essential di kategori tersebut ketika jumlahnya lebih dari satu, dengan mempertimbangkan poin yang dijumlahkan dari barang tersebut. Dalam babak ini, setiap distrik harus menyusun strategi agar dapat mempertahankan posisinya untuk tidak tereliminasi dan memperoleh keuntungan.

Ketika babak ketiga inilah, mulai diadakan tawar menawar barang. Distrik yang tidak memiliki barang essential harus berusaha untuk menukar barang dengan distrik lain, agar tidak terjadi pengurangan poin. Pada momen ini, Distrik IV (Jawa Tengah/DIY) memimpin di posisi tertinggi karena mereka memiliki barang essential maupun non-essential yang lebih banyak dari distrik lain. Distrik ini juga sangat baik dalam hal menyusun strategi untuk menukar barang, karena barang essential yang dipunyai lebih dari satu item. Beberapa distrik terlihat kebingungan karena mencapai posisi bottom atau memiliki barang dengan jumlah sedikit, salah satunya adalah Distrik I (DKI Jakarta). Setelah melakukan negoisasi, akhirnya Distrik I berhasil menukar barangnya dengan Distrik XI (Sumatra Bagian Tengah).

Hal yang menarik saat momen itu adalah ketika group leader Distrik I memohon hingga berlutut kepada distrik lawan agar menyetujui untuk menukar barang. Reihan, yang mana merupakan group leader distrik tersebut, merasa bahwa ia punya tanggungjawab yang besar untuk menyelamatkan timnya. Dengan pantang menyerah, akhirnya ia berhasil menyelamatkan posisi Distrik I dari posisi bottom menjadi posisi yang aman. Adapun Distrik XI yang menyetujui penukaran barang tersebut, merelakan kehilangan 500 poin karena barang yang mereka miliki sebenarnya lebih banyak bobot poinnya. Namun menurut mereka itu bukan masalah. Bahkan setelah proses tukar menukar, yang menyentuh adalah ucapan Sanny, salah satu anggota Distrik XI yang mengatakan "Maaf ya guys, cuma bisa bantu segini" kepada Distrik I, padahal yang distrik mereka lakukan telah menyelamatkan distrik lawan dari posisi 10 yang merupakan posisi paling bawah, naik menjadi posisi 7 yang akhirnya tidak terancam tereliminasi. Sanny juga menyatakan, ia percaya bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan.

Selain itu, momen menyentuh juga terjadi saat Distrik III (Jawa Barat), yang mana merupakan pemenang dari challenge sebelumnya dan mendapatkan keuntungan untuk mengambil dua dari sembilan barang lawan (masing-masing distrik menyerahkan satu barang). Jika berkenan, distrik ini dapat mengambil keuntungan dengan mengambil barang lawan yang berupa essential untuk mengurangi poin distrik lawan tersebut atau malah membuatnya tereliminasi. Nyatanya, setelah berunding, distrik ini justru mengambil barang yang bernilai sedikit, sehingga barang yang tidak terpilih akan dikembalikan kepada distrik yang bersangkutan dan akhirnya tidak menjadi pengaruh yang besar terhadap poin di masing-masing distrik.

Di antara maraknya berita tentang generasi muda zaman sekarang yang menampilkan hal-hal kurang sedap, kita seolah mendapatkan udara segar bahwa ternyata masih ada generasi muda yang emas dan menjadi harapan untuk masa depan bangsa ini. Melalui momen tersebut, dapat kita lihat bagaimana seorang anak yang tidak hanya memiliki IQ yang baik, akan tetapi seimbang dengan EQ lewat kepeduliannya terhadap orang lain, meskipun sedang berada dalam kompetisi. Dari Distrik IV, kita dapat belajar tentang bagaimana cara mereka agar dapat menjadi yang unggul yakni dengan tata kelola kerjasama tim yang baik dan solid, serta strategi untuk menukar barang agar tetap di posisi atas. Dari Distrik I, kita dapat belajar tentang rasa tanggungjawab dengan totalitas dan pantang menyerah, apalagi jika telah mendapat amanah sebagai pemimpin. Dari Distrik XI, kita dapat belajar rasa empati yang tinggi dan ikhlas mengorbankan yang kita miliki untuk membantu orang lain. Dan, dari Distrik III, kita dapat belajar bagaimana untuk tidak serakah dan bijak dalam menggunakan kekuatan dan privilege yang kita miliki. Banyak sekali komentar rasa haru dari netizen dalam episode ini. Mereka banyak mengambil pelajaran dan bahkan beberapa akhirnya memilih untuk menjadi pendukung salah satu distrik tersebut.

Dengan adanya AoC ini, semoga tidak hanya menjadi inspirasi bagi kita untuk terus menorehkan prestasi, akan tetapi juga semangat untuk menjadikan diri kita menjadi baik dan lebih baik lagi kepada sesama. (*risma)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun