Banyak orang yang bilang bahwa si ibu menjadi korban ketidakadilan negara ini bla bla bla, bahwa hukumannya yang 10 tahun dan denda 10 milyar itu terlalu besar dibandingkan dengan hukuman Gayus yang cuma 7 tahun bla bla bla.
Saya buta hukum, kalau dibilang buta berarti butaaaaaaa sekali. Satu-satunya buku hukum yang saya punya adalah text book wajib berwarna hijau terang yang berjudul "Hukum Kedokteran" itupun cuma saya baca sehari sebelum ujian.
Tapi kenapa sih kasus is ibu ini harus digembar-gemborkan? Karena si anak curhat? Masyarakat menilai semata-mata karena curhatan si anak, tidak melihat fakta hukumnya. Oke, hukum Indonesia memang korup dan gak jujur, tapi sekorup-korupnya, masa sih praktisi hukum (jaksa,hakim dan kawan-kawannya) sebego dan senggak punya hati itu sih untuk menjebloskan yang benar-benar innocent dengan vonis seberat ini?
Kemudian aksi #help di twitter, kasus ini jadi heboh karena banyak artis-artis yang mention dan memberi dukungan kepada si anak, kemudian di RT oleh follower-followernya. Jadinya efek bola salju. Kemudian orang orang melupakan masalah-masalah yang jauh lebih besar dari ini dan perhatian pun terfokus pada si anak.
Kenapa kita harus bantu dia? Karena dia miskin? Kemudian bagaimana dengan orang-orang yang jauh jauh jauh lebih miskin dari mereka, tapi nggak punya twitter atau blog untuk menjabarkan kemiskinan dan kesengsaraannya? Gak usah dibantu? Bagaimana dengan cure for cancer yang sampai saat ini belum ditemukan? Cure for HIV/AIDS? Cure for Alzheimer? Bagaimana dengan ribuan anak di Afrika yang menderita Malaria? Busung lapar? Bagaimana dengan anak-anak Indonesia dengan bibir sumbing? Orang-orang tua dengan katarak? Mereka jauh lebih miskin sehingga tidak bisa mengobati penyakitnya. Haruskah mereka dibantu? YA.
Saya tidak bilang kita tidak usah membantu si anak, tidak usah memberi dukungan moral. Sebaliknya, jika bisa kita harus memberi dia dukungan moral; agar tabah, agar kasusnya cepat selesai, agar gak dikejar-kejar wartawan. Tapi jangan berlebih-lebihan, jangan melupakan kasus-kasus lain di negara tercinta kita ini yang jauh lebih besar dan memakan korban, kasus Temanggung dan Cikeusik misalnya. Go help them! Ketidakadilan kepada jemaat Ahmadiyah justru lebih busuk daripada ini! (and yes, I'm a Moslem)
Mengutip tweet dari @okkymadasari: Maka yang kita butuhkan dalam tiap kasus hukum cuma 2: penulis script handal & tokoh-tokoh Twitter yang siap RT ke followernya
Then again, masalah-masalah di atas kan ga bisa punya blog atau twitter, jadi ga bisa di RT hehehehe :p