kita adalah dua jalan terjal yang saling terhubung pada sebuah selat yang kemarin bertemu senja dengan pipi jingga kau menuntun anjing tua yang menjilat udara, aku dituntun kupu-kupu raja yang memakai kalung alpa kau pikir aku ngengat yang mencari cahaya, kupikir kau lolongan sepi di tepian gangga
senja yang ini, katamu pada anjing
, memiliki pergelangan kaki yang cacat sebab jalannya lambat seperti umur kita yang sekarat selat ini, kataku pada kupu-kupu, hanyalah penghianatan dua tepi tepi waktu dan tepi asa
KEMBALI KE ARTIKEL