Kepala Rutan Pelaihari, Fani Andika, menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian dari pembinaan kemandirian bagi warga binaan. "Kami mendukung penuh program ketahanan pangan ini, yang tidak hanya berdampak pada peningkatan produktivitas lahan, tetapi juga sebagai wadah bagi warga binaan dalam memperoleh keterampilan pertanian yang dapat mereka manfaatkan setelah kembali ke masyarakat," ujar Fani.
Sementara itu, Kakanwil Ditjenpas Kalsel, Mulyadi, menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan produktif ini merupakan langkah strategis dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden. "Kami ingin memastikan bahwa program ini tengah berprogres baik, yang nantinya diharapkan memberi manfaat tidak hanya bagi Pemasyarakatan dalam rangka pemberdayaan warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar, dari hasil panen yang dihasilkan," ujar Mulyadi.
Dalam kunjungan tersebut, ditemukan bahwa curah hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir menyebabkan lahan Brigade Pangan tergenang air, sehingga proses pengerjaan sementara dihentikan. Lahan yang akan digarap memiliki luas keseluruhan 450 hektar, yang dikelola dengan skema pembagian hasil 70% untuk masyarakat dan 30% untuk pemerintah.
Keterlibatan Rutan Pelaihari dalam program ini mencerminkan komitmen pemasyarakatan dalam memberikan pembinaan yang produktif bagi warga binaan. Dengan adanya sinergi antara Ditjenpas, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, dan Kementerian Pertanian, diharapkan program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.