Kepala Rutan Pelaihari, Fani Andika, menyampaikan pentingnya kolaborasi ini sebagai langkah preventif dan promotif bagi kesehatan warga binaan. “Melalui kegiatan ini, kami harapkan warga binaan dapat menjaga kesehatan secara lebih optimal, sehingga mereka terbebas dari risiko penyakit tidak menular,” ujarnya.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas Posbindu dari Puskesmas Angsau dan petugas klinik Rutan Pelaihari ini melibatkan 46 warga binaan pada hari pertama. Proses skrining dilakukan melalui sistem lima meja, dimulai dari registrasi, wawancara riwayat kesehatan, pengukuran antropometri, pemeriksaan darah, hingga identifikasi faktor risiko dan konsultasi. Hasil pemeriksaan menunjukkan 34 orang dalam kondisi normal, sementara hipertensi 3 orang, hiperglikemia 3 orang, hipertensi + hiperglikemia 3 orang, serta penyakit jantung ditemukan pada 3 orang warga binaan.
Pada hari kedua, Selasa, 29 Oktober 2024, kegiatan diikuti oleh 45 warga binaan dengan hasil pemeriksaan normal pada 44 orang, dan satu orang terdeteksi hipertensi. Temuan ini akan ditindaklanjuti melalui terapi medis oleh dokter dari Tim Posbindu Puskesmas Angsau, serta edukasi tentang pola hidup sehat untuk mencegah PTM lebih lanjut.
Salah satu perawat, Noor Ihsan Hayani, mengatakan bahwa deteksi dini PTM menjadi upaya penting untuk mencegah penyakit yang bisa berkembang serius jika tidak ditangani. "Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah masalah kesehatan masyarakat yang bisa dicegah. Skrining seperti ini sangat membantu dalam mengenali risiko PTM secara dini. Terima kasih atas kerja sama dari pihak Rutan Kelas IIB Pelaihari dalam kegiatan ini," ucapnya.
Salah satu warga binaan juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian dari pihak rutan dan puskesmas. “Kami merasa diperhatikan. Kegiatan ini membuat kami tahu lebih baik kondisi kesehatan kami dan apa yang bisa kami lakukan untuk menjaganya,” ungkapnya.
Seluruh hasil pemeriksaan kegiatan ini akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan setempat dan diinput dalam basis data aplikasi PTM milik Kemenkes RI untuk monitoring kesehatan warga binaan ke depannya.