Dari dahan patah yang terukir kayunya
Ku jadikan pajangan di dua ujung jalan bercabang
Melintasi maut sepeninggal air pada muara itu
Aku menjejaki nasehatmu yang utuh
Tentang pilihan-pilihan dari sebuah perjalanan
Menjadi kompas tentang langkahku yang dungu
Malam tadi,aku kelelahan
Membaca janji-janji dan ketabahan
Berharap seteguk cinta melepaskanku dari dahaga
Namun luka kembali muncul ke pori-pori
Aku bukan sedang menyalakan senarai dendam
Atau mencaci buih yang hadir di lautan
Tapi ombak tetap saja bergejolak
Menghempas karang yang selalu diam saja
Aku muak dengan segala celotehan
Janji-janji itu bagiku hanyalah pasal-pasal pengkhianatan.
2024