Melihat cermin yang terbelah menjadi tujuh
Supaya aku bisa bersembunyi dari dosa-dosa
Hanyut dalam lautan penyesalan
Hikayat-hikayat bisu menjelma riak tenang
Saat aku mengucap selamat malam pada kefanaan
Diriku dikritik begitu sadis
Oleh malaikat raqib dan atid
Seolah setiap helaan nafasku terhitung, terjaga
Lalu Nama-Mu menggema,
Di palung jiwa terdalam yang kusangka telah beku
Bertubi-tubi aku terpaku
Tersadarkah aku?
Atau justru tenggelam dalam penyesalan tanpa ujung?