Dysmenorrhea atau nyeri haid sering menjadi masalah yang mengganggu aktivitas harian remaja perempuan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi rasa sakit ini, termasuk penggunaan obat-obatan. Namun, sebuah kajian literatur yang dilakukan oleh dua dosen keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ibu Lilis Setyowati dan ibu Erma Wahyu Mashfufa, menemukan bahwa olahraga tertentu mampu secara signifikan mengurangi rasa nyeri pada remaja dengan dysmenorrhea.
KEMBALI KE ARTIKEL