Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Berangkat dari Hobi Berakhir Jadi Profesi

24 Mei 2011   08:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:17 494 0
Benny Bambang atau yang lebih dikenal dengan nama "Benny Minus", dan Lilik Wysa. Menekuni profesi sebagai magician secara tidak sengaja, dari hobinya bermain sulap untuk sekedar menghibur, sekarang jadi profesi yang menjanjikan.

Pria yang mempunyai nama lengkap Benny Bambang Saputra ini dulunya bermain sulap hanya untuk menghibur para kliennya sewaktu ia bekerja menjadi manager marketing sebuah hotel. Ia selalu menyelipkan sebuah atraksi sulap sederhana ketika berinteraksi dengan para kliennya. Selain menjadi manager hotel ia juga pernah bekerja di travel agent, disana dia bekerja sebagai sopir plus tour guide, sama seperti ketika menjadi manager hotel ia selalu menggunakan trik-trik sulap yang ia kuasai untuk menghibur kliennya. Dan terbukti para kliennya terutama bule ketagihan menggunakan jasanya karena selalu ingin melihat trik-trik sulap yang lain yang dimiliki oleh Benny.

Dari pendekatan personal dengan sulap itu terbukti menambah penghasilan baginya karena dari tamu yang semula menggunakan jasnya untuk 1 hari kadang mereka ingin memerpanjang sampai sehari lagi karena ingin melihat sulap yang diperagakan oleh Benny.

Benny juga pernah bekerja di restoran Pring Sewu, disana dia juga marketing. Ia membuat sebuah promosi dengan mengundang 3 TK setiap hari minggu, ia menampilkan hiburan sulapnya, pak Benny juga sering melacak siapa saja artis yang sedang singgah di Jogja, menghubungi promtornya dan diberikan diskon khusus di restoran tersebut, hingga kini restoran tersebut sering didatangi para artis ibukota.

Mengundurkan diri

Selain bekerja di restoran itu Benny juga menerima job sulap di hari sabtu dan minggu, karena merasa tidak enak dengan perusahaan yang memperkerjakannya, Benny mengundurkan diri. Job pertamanya yaitu bermain sulap di pesta ulang tahun anak seorang pengusaha terkenal di Jogja yang di selenggarakan di Hotel Puri Arta dengan bayaran pertamanya Rp 75.000,- .

Pada tahun 90'an Benny memutuskan untuk menjadi pesulap professional berhubung di tahun tersebut masih jarang bahkan belum ada pesulap professional di Jogja. Kemudian Benny membuka gerai sulapnya dengan nama Ben's Magician di Malioboro Mall.

Benny pernah mempelajari ilmu mistik, kanuragan, kebatinan ,namun akhirnya ditinggalkan karena ia pikir ilmu-ilmu semacam itu bisa melukai orang. Ia lebih memilih mendalami sulap karena sulap selain membuat diri sendiri merasa senang, mengobati stres juga sulap disukai oleh semua umur dan semua kalangan.

Pengangguran

Karena job yang dia terima lebih banyak bahkan hanya hari Sabtu dan Minggu, Benny merasa hari selain kedua hari tersebut dia hanyalah seorang pengangguran, meski honor yang diterima dari job akhir pekan itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hari-hari yang lain. Sehingga dia mempunyai usaha lain yaitu dengan berjualan mie ayam, namun dia hanya sebagai pemilik saja, setiap gerobak dikelola oleh para anak buahnya, pertama ia mempunyai 5 gerobak kemudian berkembang jadi 13 gerobak. Mie ayam yang dikelolanya memiliki rasa, tampilan, garnish, harga yang berbeda dengan mie ayam pada umumnya, mie ayam yang ia kelola diberi nama "Nusa Indah".

Mie Nusantara

Dari gerobak mi ayam yang bernama Nusa Indah tersebut, tahun 1994 bertempat di Malioboro Mall lantai 2 ia membuka gerai pertamanya dengan merek dagang "Mie Nusantara". Maka dari itu dia sering dipanggil Benny 'Minus'singkatan dari Mie Nusantara. Pada tahun 96-97 masa-masa krisis moneter Mie Nusantara malah makin menggeliat, dari gerai yang luasnya 50 meter bertambah menadi 100 meter.

Dari situ Benny mulai melebarkan sayap dengan membuka cabang-cabang baru di Galleria Mall, Toko Ramai, Jalan Magelang dan Ambarukmo Plaza. Namun yang di Ambarukmo Plaza habis kontrak Juni akan tutup karena biaya operasionalnya terlalu mahal.

Benny mempunyai impian menjadikan sulap menjadi sesuatu yang menarik,"Dulu sulap hanya dipandang sebelah mata, namun sekarang sudah tidak bisa diabaikan, bahkan sekarang seolah menjadi sebuah tren", ungkap Benny.

Kolaborasi

Untuk mewujudkan impiannya tersebut Benny dengan Ben's Magician-nya berkolaborasi dengan Pelangi Jiwa yang diampu oleh Lilik Wysa CHt,CI ini membuat suatu gebrakan di dunia magician dengan menggabungkan magician dan hypnotherapy.

Lilik adalah seorang pemuda yang berasal dari Pojong Gunung Kidul Yogyakarta. Ia sedari kecil merupakan anak yang mandiri mencari duit untuk biaya sekolahnya sendiri. Karena kakek buyut dan kakaknya tidak mendukungnya untuk melanjutkan sekolah, dari kelas 5 SD hingga tamat SMA dengan ijasah Paket C ia dapatkan dengan biayanya sendiri.

Dukun Terkenal

Kedua family dari Lilik, yaitu kakak dan kakek buyutnya merupakan dukun terkenal dari tempat asalnya masing-masing Gunung Kidul dan Pacitan. Kedua keluarganya tersebut justru menyuruh Lilik untuk berhenti sekolah dan meneruskan profesi keduanya untuk menjadi dukun. "Sudah to le, buat apa sekolah, teruskan saja profesi mbah", ungkap Lilik menceritakan bagaimana kakek buyutnya menasihatinya.

Satu hal yang ia bisa terima nasihat dari kedua keluarganya itu hanyalah satu hal. "Uripo ngalir koyo banyu", ungkapnya. Dimana hidup itu haruslah mengalir seperti air, mengalir pada satu tujuan.

Tahun 2003 ia belajar ilmu penyembuhan dari Jepang, dan ia berhasil menguasai 13 cabang ilmu penyembuhan. Dari situlah Hypnosis muncul, ilmu yang mengandalkan sugesti bagi orang yang diterapi.

Relawan

Sebelum menekuni hypnotherapy Lilik bekerja sebagai karyawan di rumah makan Padang selam 3,5 tahun. Hingga pada tahun 2006 dimana terjadi gempa di Jogja ia dipecat dari pekerjaannya karena memilih menjadi relawan.

Dari menjadi relawan itulah Lilik belajar mengenai sulap, karena sulap ia lakukan untuk menghibur para korban bencana. Hingga kini sulap yang awalnya ia pelajari untuk menghibur telah menjadi profesi yang ia tekuni dengan mendirikan Pelangi Jiwa, lembaga pemberdayaan diri dan hypnotherapy dengan motto 'Pikiran Anda Masa Depan Anda'.(vi)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun