H. Rosihan Anwar, adalah seorang jurnalis senior dan salah satu saksi kunci dalam peristiwa berdarah pada tangga 1 Oktober 1965. Sebagai seorang jurnalis, berbagai catatannya pada tahun
vivere pericoloso pun dirangkumnya pada sebuah buku berjudul
"Sukarno, Tentara, PKI; Segitiga Kekuasaan sebelum Prahara Politik 1961-1965".
KEMBALI KE ARTIKEL