Dalam era globalisasi dan kompleksitas rantai pasokan pangan, keberlanjutan dan keaslian produk makanan tentunya menjadi isu yang sangat krusial. Beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk makanan halal pun terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi muslim di seluruh dunia. Halal tidak hanya berarti bahwa produk tersebut bebas dari bahan-bahan yang dilarang menurut syariat Islam, tetapi juga mencakup proses produksi yang bersih dan etis. Namun, dengan meningkatnya permintaan ini, muncul pula tantangan dalam memastikan keaslian dan keberlanjutan produk makanan halal. Salah satu solusi inovatif yang muncul untuk mengatasi tantangan ini adalah penggunaan teknologi blockchain. Teknologi blockchain, yang semula dikenal sebagai dasar dari mata uang kripto seperti Bitcoin, kini menawarkan solusi revolusioner dalam memastikan transparansi, keamanan, dan keberlanjutan produk makanan. Artikel ini akan membahas peran teknologi blockchain dalam mengatasi tantangan
food loss,
food waste, serta meningkatkan kualitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk makanan halal.
Pengertian Teknologi Blockchain
KEMBALI KE ARTIKEL