Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Telat…

24 Oktober 2013   22:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:04 45 0

Izinkan aku mencintaimu dengan telat. Tak terburu tak pula klimaks. Seperti petani dengan secangkir kopinya di pagi hari, dengan mata yang kosong, dengan nafas yang berat, tertahan oleh asa anak cucunya. Ia pun berpikir, “Mampukah biji padi hari ini menjadi emas?”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun