Wanita itu tak sanggup menuliskan apapun
Selain bahasa cinta yang gila menggelora
Juga ungkapan rindu yang hangat lagi meresahkan
Hampa ruang hatinya kini terhuni kembali
Sang adam telah merenggut separuh logika warasnya
Mengoyak hasrat yang tertidur sepanjang musim
Wanita itu hanya tertawa sepanjang hari
Melupakan setengah gelas es kopi hangatnya yang membeku
Larut dalam khayalnya menyentuh sang adam
Terbuai pada angan yang menari gemulai
Menyeberangi dimensi yang tak terjamah
Wanita itu tetap ingin menyelaminya, meski tahu dunia tak semanis gula merah