Sosok pertama yang melantunkan gema suci Adzan di telinga mungilku
Dan tiba harinya melatihku mengeja kata Ayah
Kau contohkan caranya hidup jadi pemberani
Tak habis kau ingatkan ku tuk selalu tunduk perintah Ibu
Ayah, meski aku tak dapat melihat matahari dan hujan bersamamu lagi
Percayalah aku ada di langit yang kau pandang
Di sana ku titipkan segala kenangan kita
Kala kau mengajariku Alif Ba Ta
Memintaku menghafal Ayat demi Ayat, berharap dapat menolongmu kelak di hari penghakiman
Tak luput jua kau harap aku menjadi seperti kau
Melatih jari-jari mungil ini memetik senar
Terpancar bahagiamu kala gitarku hadirkan
irama sejalan
"Anak ayah hebat" ucap kau suatu ketika
Betapa seringnya ku lupa berterima kasih
Untuk perjalanan kita, untuk segala hikmah petuah hidup
Harap ku selalu terselip maaf untuk segala perdebatan kita waktu itu
Dan semesta berpihak pada kita, menyambung kembali kisah yang terputus