Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kisah di Balik Villa Montclair

26 September 2024   15:46 Diperbarui: 26 September 2024   15:50 129 29
Alfa, seorang penulis muda yang kariernya tengah bersinar, memutuskan untuk mencari inspirasi di sebuah villa tua yang terpencil di pinggiran kota.

Villa yang bernama Montclair itu telah lama kosong dan tentu dipenuhi cerita misteri. Konon villa tersebut menjadi tempat tinggal wanita bernama Rena yang menghilang misterius bertahun-tahun lalu.

Saat Alfa tiba di villa, senja mulai menyelimuti langit, dan kabut tipis mulai menyelimuti tanah. Pintu masuk villa tampak kusam dan penuh debu, seolah waktu telah berhenti di sana.

Sindy, kekasih Alfa, selalu mendukungnya untuk menulis, meski ia tak pernah benar-benar memahami ketertarikan Alfa terhadap hal-hal mistis. Namun, Sindy memutuskan untuk menemani Alfa kali ini, terutama karena ia khawatir tentang keadaannya di tempat yang terkenal angker ini.

"Mungkin ini ide yang kurang bagus. Aku tau kamu butuh inspirasi, tapi villa ini bisa jadi berbahaya."

Alfa menyentuh pintu yang dengan mudahnya terbuka. "Kita kan cuma sebentar, aku janji akan berhati-hati."

Mereka melangkah masuk ke dalam villa, dan suhu di dalamnya terasa dingin. Lampu senter Alfa menyoroti perabotan yang sudah usang dan lapisan debu yang menutupi semuanya.

"Periksa di ruang bawah," Sindy berkata sambil menyalakan senter dan memeriksa lantai atas. "Aku di sini saja. Hati-hati Alfa, oke?"

Alfa mengangguk dan berjalan ke ruang bawah. Dia merasakan sebuah ketegangan di udara, dan setiap langkahnya diikuti oleh suara gemeretak yang membuat bulu kuduknya meremang.

Dia berhenti di ruang utama villa, yang tampak lebih terawat dibandingkan dengan ruang lainnya. Ada meja panjang di tengah ruangan, dan di atasnya, sebuah foto hitam-putih berdebu.

Alfa membersihkan debu dari foto itu. Itu adalah potret seorang wanita dengan mata yang dalam dan ekspresi misterius. "Rena Montclair," Alfa membaca tulisan di bawah foto.

Saat Alfa berusaha memahami potret itu, Sindy turun dengan tergesa-gesa. "Alfa, aku lihat sesuatu bergerak di luar jendela."

"Mungkin angin. Tapi, ayo kita cek!"

Mereka mendekati jendela dan melihat ke luar. Kabut semakin tebal, namun tak terlihat siapapun di sana. Alfa dan Sindy melanjutkan penjelajahan mereka, dan tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki di lantai atas.

Lantas mereka menghampiri sumber suara itu. Di dalam kamar yang berada di lantai itu, mereka menemukan sebuah buku harian tua tergeletak di atas meja. Alfa membuka buku harian itu, dan tulisan tangan yang indah memulai kisah Rena Montclair.

"Selamat datang di rumahku," bunyi tulisan pertama, diikuti dengan cerita tentang hidup Rena dan cintanya yang tragis. Rena menceritakan bagaimana dia telah mencintai seorang pria, tapi pria itu menghilang dengan tiba-tiba, meninggalkannya dengan kesedihan yang mendalam.

Pintu kamar terdengar terbuka lebih lebar. Alfa dan Sindy menoleh dan melihat sosok wanita bergaun usang di ambang pintu dengan sorot mata yang dipenuhi kesedihan.

"Kamu....?" Sindy gemetar, sementara Alfa hanya tertegun.

Suara lirih wanita itu terdengar seperti angin malam. "Aku Rena. Aku terjebak di sini karena cintaku yang menghilang."

"Cintamu? Memangnya apa yang terjadi?"

"Cinta yang berakhir tragis. Lelaki yang ku cintai meninggalkanku tanpa kabar. Aku masih menunggu di sini, aku tidak pernah bisa pergi."

"Lantas apa yang bisa kami bantu?" tanya Sindy.

"Bantu aku mencari tau apa yang terjadi padanya. Hanya dengan menyelesaikan cerita ini aku bisa pergi dengan tenang."

Alfa dan Sindy bertekad untuk membantu Rena. Mereka kembali ke buku harian dan menyelidiki lebih dalam tentang pria yang dicintai Rena. Nama pria itu adalah Jonathan, seorang pelukis yang dikenal karena karya-karyanya yang misterius.

Dengan segala cara dan usaha Alfa dan Sindy menyelidiki, hingga mereka menemukan bahwa Jonathan telah mengalami kecelakaan tragis dan meninggal dalam sebuah insiden kecelakaan.

Jonathan meninggalkan jurnal dan surat terakhir yang mengungkapkan penyesalan dan cintanya yang tulus kepada Rena. Namun, entah mengapa surat itu tidak pernah sampai ke tangan Rena.

Dalam jurnal itu, Jonathan menulis tentang bagaimana dia terjebak dalam sebuah konflik. Dia juga mengungkapkan rasa bersalahnya karena tidak bisa memberi tahu Rena tentang konflik itu.

Alfa dan Sindy kembali ke villa, berharap dapat bertemu kembali dengan Rena. "Kami sudah menemukan catatan Jonathan. Dia sangat mencintaimu dan sangat menyesal karena tidak bisa bersamamu."

Rena membaca catatan tersebut dengan air mata mengalir di pipinya. "Akhirnya aku bisa merasakan kedamaian. Terima kasih sudah membantuku."

Dengan senyuman terakhir yang penuh rasa syukur, Rena menghilang ke dalam kabut, meninggalkan Alfa dan Sindy di ruang yang sekarang terasa lebih damai.

Alfa dan Sindy pun meninggalkan villa Montclair dengan perasaan campur aduk antara kepuasan dan kesedihan. Akhirnya, Alfa tak hanya mendapatkan inspirasi dari kisah di balik villa Montclair, lebih dari itu dia mendapatkan banyak pengalaman berharga yang dapat dituangkan dalam karya tulisnya kelak.(*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun