Berdasarkan Keputusan Gubernur 565 Tahun 2022 tentang Penetapan nama jalan, gedung dan zona dengan nama tokoh Betawi atau Jakarta, maka sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh wanita Betawi, dipilihlah nama Hj. Tutty Alawiyah.
Mari simak bersama uraian singkat berikut ini, agar kita lebih mengenal sosok beliau.
Hj. Tuty Alawiyah lahir di Jakarta pada 30 Maret 1942. Beliau memiliki peran yang sangat besar dalam bidang pendidikan, dakwah serta bidang sosial.
Beliau adalah putri dari K.H. Abdullah Syafi'ie, seorang ulama kenamaan Betawi yang pernah menjadi Ketua MUI Pusat dan Ketua MUI DKI Jakarta periode pertama.
K.H. Abdullah Syafi'ie di masa hidupnya dikenal sebagai pendiri tempat pendidikan Islam, yang dikenal dengan Perguruan Asy-Syafi'iyah. Dan untuk selanjutnya kepengurusan Asy-Syafi'iyah dilanjutkan oleh sang anak, Hj. Tutty Alawiyah.
Pada 17 Februari 2001, Hj. Tutty Alawiyah mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sosok wanita inspiratif ini berpulang pada 4 Mei 2016 dalam usia 74 tahun.
Semasa hidupnya, Hj. Tutty Alawiyah mendirikan salah satu organisasi muslimah terbesar di tanah air yang diberi nama BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim). Organisasi ini berdiri pada 1 Januari 1981 di Jakarta, serta terlahir dari kesepakatan lebih dari 735 Majelis Taklim yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Hj. Tutty Alawiyah sempat menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun 1998 hingga 1999, pada masa kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan. Beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan golongan pada periode tahun 1999 hingga 2004.
Beliau pun sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA) serta berhasil menerbitkan 30 buah buku inspiratif yang bernuansa Islam dan wanita. Hj. Tutty Alawiyah juga merupakan Presiden dari organisasi International Muslim Women Union (IMWU) yang merupakan sebuah organisasi muslimah dunia beranggotakan 88 negara.
Hj. Tutty Alawiyah telah meraih sebanyak 8 penghargaan bergengsi dari dalam dan luar negeri, salah satunya ialah penghargaan dari presiden Irak, penghargaan dari Ratu Rania Abdullah (Yordania) dan penganugerahan gelar profesor dari Federation Al Munawwarah, Berlin Jerman.
Halaman wikipedia menyebutkan profesi Hj. Tutty Alawiyah sebagai Aktivis perempuan Islam, Politikus dan Penulis.
Yang pasti masih terdapat banyak prestasi yang telah diraih oleh Hj. Tutty Alawiyah selain yang sudah disebutkan di atas. Namun sederet prestasi di atas, sudah lebih dari cukup untuk dapat menginspirasi kita sebagai perempuan Indonesia. Semangat untuk terus belajar, berjuang dan menyambung tali silaturahmi adalah fakta yang dapat kita tiru dari sosok beliau. Semoga bermanfaat.(*)
______________________
Referensi :
https://www.idntimes.com/news/indonesia/rendra-saputra-2/jalan-warung-buncit-diganti-jadi-tuty-alawiyah-ini-jasa-besarnya?page=all
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240307183207-20-1071780/profil-tutty-alawiyah-penghormatan-ulama-perempuan-di-warung-buncit/amp
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tuty_Alawiyah