Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen: Dia Telah Kembali

19 Maret 2024   08:37 Diperbarui: 19 Maret 2024   08:39 311 42
"Oke teman-teman, terima kasih yang sudah gabung di live hari ini. Sampai ketemu di live selanjutnya. Jangan lupa subscribe channel ini. Bye..!" Riani menghela nafas, setelah mengakhiri sesi live-nya berjualan tas wanita secara online.

Wajahnya yang enak dilihat itu, tak hanya menarik minat para gadis dan ibu-ibu untuk setia menanti live-nya, kaum adam pun kerap ikut-ikutan, terpana menyaksikan dirinya berjualan melalui layar gadget. Padahal yang dijualnya itu produk tas khusus wanita.

Mungkin bapak-bapak berniat membelikan tas untuk istrinya, atau... hanya sekedar cuci mata melihat Riani yang bening. Pakaian yang selalu sopan dan tertutup justru menambah kesan anggun pada wanita berambut panjang itu.

Hari ini Riani live lebih awal dari biasanya, karena ia akan bertandang ke rumah temannya yang belum lama ini melahirkan. Di antara teman-teman dekatnya semasa SMA, hanya Riani lah yang belum menikah. Riani sudah lebih dari kenyang digodai kapan nikah tiap kali mereka berkumpul.

Setibanya di rumah Kayla, Riani tampak lega karena ketiga teman yang lain ternyata sudah pulang. Riani dapat leluasa berbincang dengan Kayla dan bayi tampannya tanpa terkontaminasi oleh topik lain.

Hingga tanpa terasa langit telah berganti warna dan memaksa Riani segera pulang. Meski masih jam 7 malam, tetap saja Riani tak ingin bertamu lebih lama di rumah temannya itu.

Riani pun memesan taksi online melalui smartphone-nya. Namun setelah mencobanya tiga kali, Riani tak juga mendapatkan mobil. Signal sedang tak bersahabat rupanya.

"Sini, gue pesenin pakai hp gue." ucap Kayla menawarkan bantuan.

Berhasil juga akhirnya, Kayla pun menyebutkan nama sang sopir dan jenis mobil yang didapatnya. Riani senyam-senyum, salah tingkah mendengar nama sopirnya. "Hehe.. namanya sama," ucapnya dalam hati.

Sambil melambaikan tangan pada Kayla dan suaminya, Riani masuk ke dalam taksi online-nya dan memilih duduk di depan saja. Dan saat kedua matanya baru fokus memandang ke samping, kali ini jantungnya hampir copot.

"Hendro!"

"Eh, Riani... Apa kabar kamu?" seraya melepaskan sebelah tangannya dari setir untuk menjabat tangan Riani.

"Ya beginilah. Baik-baik saja. Hehe.." Riani jadi gugup, tak menyangka ini benar-benar Hendro yang dulu. Hendro cintanya yang hilang. Bukan Hendro yang lain, yang dikiranya cuma sebatas nama yang sama.

"Aku pernah lihat kamu live. Gimana, lancar bisnis tasnya?"

"Oh, iya lancar kok."

"Ini mau pulang ya? Kok pesanannya pakai nama Kayla?"

"Iya, pesan pakai hp temen aku yang tadi. Hp ku ngga dapat signal."

"Oh, oke! Udah nikah, Ri?"

Kedua mata wanita itu membulat, tak percaya mendengar pertanyaan itu terlontar sedemikian enteng dari mulut Hendro.

Sejak pertemuan hari itu, Riani dan Hendro menjaga komunikasi mereka kembali. Teman baik sekaligus cinta lama yang hilang, akhirnya telah kembali.

Bahkan kini setelah hampir dua tahun kedekatan mereka, Hendro si duda beranak satu itu telah siap menjadi teman hidup selamanya untuk Riani.

Memang jodoh tak kan kemana, meski lelaki yang selalu disukainya itu harus nyasar dulu ke pelukan wanita lain, namun akhirnya Hendro justru kembali untuknya tanpa pernah ia duga sebelumnya.***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun