Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ramadan Pilihan

Ada Sedekah dalam Dhuha Sebelum Sedekah pada Sekitar

18 Maret 2024   10:22 Diperbarui: 18 Maret 2024   10:23 819 35
"Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha." (HR. Muslim)

Maka itu, sholat Dhuha juga dikatakan telah mencukupkan sedekah sebanyak 360 persendian manusia.

Sholat Dhuha dikenal juga sebagai sholat Awwabin, yaitu sholat bagi orang yang banyak bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Sholat sunnah ini dapat dikerjakan setiap hari atau kapan saja, dengan batas waktu pelaksanaan ketika matahari naik setinggi tombak atau setara pukul 07.00 pagi hingga pukul 11.00 siang.

Sedikitnya dikerjakan 2 rakaat dan paling banyak dikerjakan 12 rakaat. Untuk tata cara pelaksanaannya, pembaca yang budiman dapat mencari tahu lebih lanjut dari sumber yang terpercaya.

Sholat dhuha yang diyakini sebagai pelancar rezeki ini, tentunya akan bertambah baik jika dikerjakan ketika bulan ramadhan.

Jika sholat dhuha merupakan sedekah yang diberikan untuk tubuh kita sendiri, maka tak kalah pentingnya untuk bersedekah pula kepada yang membutuhkan di sekitar kita atau yang tak sengaja kita jumpai di perjalanan.

Sedekah berupa harta atau dalam bentuk makanan dapat diberikan kepada sesama makhluk ciptaan Allah. Tak harus bersedekah kepada manusia, Allah juga memerintahkan manusia untuk bersedekah kepada hewan.

Para sahabat pernah bertanya, "Wahai Rasullulah, apakah kita mendapat pahala apabila berbuat baik pada binatang?" Lantas Beliau bersabda, "Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (makhluk hidup) itu terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadanya)" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sementara sedekah kepada keluarga dan kerabat lebih utama dibandingkan sedekah yang dilakukan untuk orang miskin. Sebagaimana disebutkan dalam hadist, "Sedekah untuk orang miskin, nilainya hanya sedekah. Sementara sedekah untuk kerabat, nilainya dua sedekah dan silaturahmi." (HR. Nasa'i)

Sejatinya bersedekah tak perlu menunggu waku tertentu, seperti sedekah Jum'at atau ketika bulan ramadhan. Bersedekah dapat dilakukan kapanpun selama kita mampu berbagi. Dan mampu berbagi, bukan berarti saat itu kita sudah menjadi orang kaya.

Mampu dalam arti diri kita sendiri telah tercukupi dengan baik dan wajar. Sehingga tak ada salahnya berbagi meskipun sedikit dari apa yang kita punya, selama diiringi dengan hati yang ikhlas dan rasa senang.

Karena sedekah tak selamanya dapat membawa berkah, terdapat sedekah yang tidak diterima di sisi Allah SWT di antaranya adalah sedekah yang dilakukan karena terpaksa, sedekah dengan harta/ uang haram, sedekah demi pamer atau riya' serta sedekah yang diungkit-ungkit.

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi)."
(QS. Al-Baqarah : 264)

Maka beruntunglah bagi yang gemar bersedekah dengan hati ikhlas, dalam Al Qur'an surat Al Hadid ayat 18 Allah SWT menjanjikan, "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia."

Mari berlomba-lomba dalam bersedekah, bukan semata untuk dilihat oleh orang lain melainkan berlomba meraih takwa dan ridho dari Allah SWT. Semoga tulisan ini pun menjadi suatu sedekah pengetahuan sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun pembacanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun