Pada bagian sampul novel Memang Jodoh, tertulis bahwa novel ini adalah novel terakhir dari Marah Rusli. Novel yang sudah saya baca ini merupakan cetakan pertama, tertera bulan Mei 2013 dan diterbitkan oleh Penerbit Qanita, bagian dari grup PT. Mizan Pustaka.
Novel yang terdiri dari 536 halaman ini, diberi kategori Fiksi Indonesia, meski sebenarnya novel ini merupakan kisah semiautobiografi Marah Rusli yang dalam perannya disamarkan dengan nama Marah Hamli.
Memang Jodoh telah menjadi sebuah warisan berharga bagi dunia sastra Indonesia. Pada bagian sampul depan-belakang dan halaman awal buku, kita dapat menemukan pujian untuk novel ini yang ditulis oleh sastrawan Seno Gumira Ajidarma dan Sapardi Djoko Damono, serta penulis Tasaro GK.