Namun sejatinya ia kata bermakna mendalam
Sebutan bagi ia yang mengerti
Bagi ia yang peduli dan memahami
Setiap apa yang terjadi padamu
Yang kecarian saat tak mendengar kabarmu
Yang kesepian saat tak bertegur sapa denganmu
Masihkah ada sosok sahabat masa kini ?
Yang pantas disebut sahabat
Yang tulus akan kasih sayang
Yang bahagia melihatmu bahagia
Dan bersedih melihatmu bersedih
Sahabat yang setia di sisimu kala senang dan susah
Di kala terik matahari dan hujan badai menerpa hidupmu
Tidaklah pantas ia disebut sahabat
Jika tak peduli lagi dengan kabarmu
Jika tak menyambut baik saat dirimu menyapa hangat
Masihkah mau menyebutnya sahabat ?
Jika faktanya ia menusukmu dari belakang
Membisikkan kelemahan mu kepada orang lain
Tanpa rasa berdosa mengungkap sisi gelap mu
Sibuk dengan kebahagiaannya sendiri ketika dirimu ditimpa kesulitan
Tak ada empati sedikit pun
Sudahlah, jangan dianggap
Lupakan saja ia yang tak pantas disebut sahabat
Jangan diharap lagi, jangan dibanggakan lagi
Tak perlu diingat lagi kenangan lama
Belum tentu juga ia masih mengingatnya