Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Art of The Earth sebagai Sebuah Media

11 Maret 2013   13:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:58 144 1

Art of the earth merupakan salah satu bentuk media yang menggunakan seni teater untuk mengungkapkan gagasan-gagasan mengenai keadaan bumi saat ini. Art of the earth dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2013 di halaman Malang Town Square (Matos). Art of the earth menggambarkan bagaimana para pecinta lingkungan yang mempertontonkan bagaimana keadaan bumi kita melalui seni teatrikal tanpa berbicara. Mereka menggambarkan bagaimana bumi kita ini telah dipenuhi oleh sampah terutama sampah plastik. Sampah plastik merupakan merupakan salah satu jenis sampah yang tidak dapat diurai oleh tanah dan kalaupun dapat terurai maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama pula. Sampah plastik yang menggunung tentu saja akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk terurai dan sampah-sampah ini mengeluarkan sebuah senyawa yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.

Adapula yang menggambarkan terjadinya bencana melalui media bak mandi yang diisi air guna menggambarkan dua hal yaitu bencana kekeringan dan banjir. Musibah kekeringan digambarkan dengan bak mandi yang diisi dengan sedikit air dan para pelakonnya sedikit kesulitan untuk memperoleh air. Sedangkan bencana banjir digambarkan melalui media bak mandi yang telah terisi penuh dan digulingkan oleh pemain sehingga menimbulkan gelombang air yang meluap kemana-mana, memenuhi jalanan. Namun yang paling memilukan hati adalah kesulitan ekonomi yang harus dialami oleh beberapa masyarakat yang digambarkan dengan adanya pemain yang menjadi seorang pemulung barang-barang bekas.

Ada dua makna yang terkandung di dalam pementasan teater yang berjudul art of the earth ini. Yang pertama adalah sebagai pengingat kepada sesama manusia agar lebih mencintai alamnya dan yang kedua adalah sebagai upaya penentangan dari buruknya sifat manusia yang tidak mempedulikan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Sebagai upaya pengingat kepada masyarakat diperlukan untuk menimbulkan kembali rasa cinta masyarakat kepada bumi ini yang semakin lama semakin rusak akibat ulah manusia itu sendiri. Bencana banjir dan kekeringan yang sering melanda beberapa wilayah di Indonesia sesungguhnya dikarenakan oleh manusia itu sendiri. Pola hidup yang tidak baik membuang sampah sembarangan dan kebiasaan menebang pohon di daerah resapan air membuat banjir sering melanda negeri ini. Bencana kekeringan yang terjadi dikarenakan pula oleh gaya hidup masyarakat yang menyedot air dengan berlebihan sehingga pada musim kemarau air sumur yang seharusnya digunakan untuk kegiatan sehari-hari masyarakat menjadi berkurang bahkan masyarakat harus membeli air untuk pemenuhan kebutuhan akan air sehari-hari.

Art of the earth memberikan penjelasan-penjelasan tersebut kepada penonton melalui media seni teatrikal agar pesan yang ingin disampaikan berupa pengingat agar kebiasaan buruk yang sangat merugikan dapat kita rubah dan mengganti dengan kebiasaan-kebiasaan yang lebih mencintai lingkungan. Pesan lain yang ingin disampaikan adalah adanya sebuah penentangan terhadap gaya hidup dan tingkah laku yang buruk yang semakin lama membuat keadaan bumi menjadi semakin memburuk. Dengan adanya pertunjukan teatrikal yang dilakukan membawa sebuah harapan baru bahwa masayarakat yang memonton pertunjukan tersebut secara langsung akan menjadi tersadar dengan keadaan yang dialamin oleh bumi kita sehingga menjadi seorang pribadi yang semakin cinta dengan lingkungan sekitar dan turut menjaga kelestarian lingkungan alam ini.

Novia Ersantia A. P

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

Universitas Brawijaya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun