"Hei, bengong melulu dari tadi! Ada apa sih?" Ucap Maya menyentak kan Danang dari lamunan.
Danang tersenyum tipis.
"Nggak ada apa-apa kok." Jawab Danang.
"Bohong. Aku tahu kamu bohong, pasti ada sesuatu kan?Cerita dong! "Kata Maya tak percaya.
Danang tersenyum manis. Ia lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Sepertinya Ia perlu menata perasaan nya sendiri.
"Aku lagi suka sama seseorang, May. Entahlah yang aku rasakan aku sangat menyayanginya, aku ga ingin kehilangan dia, dan ketika jauh aku selalu merindukannya. Tapi yang buat aku bingung, aku takut untuk mengatakannya pada dia. "
Maya tertawa terbahak-bahak.
"Jadi ceritanya kamu lagi jatuh cinta ya? Cie cie..." Goda Maya sambil mencubit pinggang sahabatnya, membuat wajah Danang merona karena malu.
"Tuh kan kamu malah ngetawain aku gitu." Ucap Danang, memalingkan wajah.
"Iya sori-sori. " Kata Maya sambil menahan tawa.
"Ih, kamu thu nyebelin banget sih. Aku serius ini."
Maya masih terus tertawa, membuat Danang merajuk.
"Oke -Oke sekarang serius ya. Kalau memang kamu mencintainya maka kamu harus memperjuangkan cinta kamu itu. Kamu harus mengungkapkannya, terlebih nanti dia suka atau tidak yang penting kamu sudah mencoba dari pada kamu menyesal nanti." Kata Maya dengan wajah berbinar-binar.
"Gitu ya, May." Kata Danang sambil manggut-manggut.
" Ya begitulah. Kamu harus bisa. Semangat!" Kata Maya sambil mengepalkan tangannya ke udara, "hmm...kalau boleh tahu siapa cewek yang kamu sukai itu?"
"Dia cantik dan baik. Dia juga lucu. Dia ada di dekatku sekarang." Kata Danang, gemetar.
Maya diam. Ia sama sekali tak mengerti apa yang di katakan Danang.
"Aku mencintaimu, May. Sejak dulu!
 Deg!!!
Refleks Maya langsung menoleh ke arah Danang. Sungguh Ia tak menyangka mendengar pernyataan itu keluar dari mulut sahabatnya.