Pendidikan tinggi merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan daya saing suatu negara. Namun, pendidikan tinggi Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ketertinggalan ini menjadi masalah serius karena berimplikasi pada daya saing SDM Indonesia di tingkat regional dan global. Dalam Global Competitiveness Index 2023, Indonesia berada di peringkat 34 dunia, jauh di bawah Singapura (peringkat 1) dan Malaysia (peringkat 25). Salah satu penyebab utama adalah minimnya kontribusi perguruan tinggi Indonesia dalam menghasilkan riset berkualitas dan inovasi teknologi. Data menunjukkan bahwa output penelitian Indonesia hanya menyumbang 0,27% dari total publikasi ilmiah dunia pada 2022, jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia yang mencapai 1,47%. Selain itu, anggaran pendidikan tinggi di Indonesia masih terbatas, dengan hanya 4,7% dari total belanja pendidikan nasional yang dialokasikan untuk sektor ini. Keterbatasan ini berdampak pada pengembangan infrastruktur, laboratorium, dan fasilitas pendukung lainnya, yang semakin memperlebar jurang kualitas antara perguruan tinggi di Pulau Jawa dan luar Jawa.Â
KEMBALI KE ARTIKEL