Dalam narasi yang memilukan, Ibnu, seorang bocah berusia 12 tahun, memainkan peran yang tak tergantikan sebagai penopang keluarganya setelah kehilangan sang ayah dan ibunya yang sedang mengalami kondisi sakit. Dengan penuh keberanian, Ibnu mengambil tanggung jawab sebagai penjual tisu, menjadi tulang punggung keluarga yang tangguh. Ia menjalani kesehariannya dengan tekad yang luar biasa, berusaha keras untuk memastikan bahwa kebutuhan keluarganya, terutama sang ibu yang sedang berjuang melawan penyakitnya, terpenuhi. Ibnu mendapatkan penghasilan dari berjualan tisu tersebut Rp.50.000 sampai Rp. 100.000 per hari tergantung stok tisu yang ibnu bawa.