Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter siswa yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila. Melalui mata pelajaran ini, siswa diperkenalkan pada konsep-konsep seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan cinta tanah air. Namun, dalam pelaksanaannya, nilai-nilai tersebut sering kali hanya menjadi slogan yang dihafal tanpa benar-benar diinternalisasi atau diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Banyak siswa memahami Pancasila sebatas teori yang harus diingat untuk memenuhi kebutuhan akademik, bukan sebagai pedoman hidup yang relevan. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara apa yang diajarkan di ruang kelas dan kehidupan nyata, yang membuat PKn kehilangan esensinya sebagai instrumen pembentukan karakter bangsa. Padahal, pembelajaran yang menyentuh aspek afektif dan memberikan pengalaman langsung lebih berpotensi menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri siswa secara mendalam. Kesenjangan ini menuntut refleksi menyeluruh terhadap pendekatan pembelajaran, sehingga nilai-nilai PKn tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga dapat dihayati dan diterapkan secara nyata.
KEMBALI KE ARTIKEL