Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Angkatan Pujangga Baru dalam Sejarah Sastra

5 April 2024   11:37 Diperbarui: 5 April 2024   11:53 568 0
          Pujangga Baru terbit pada tahun 1933 sampai 1942, yaitu pada masa sebelum perang. Pada masa itu karya sastra khususnya sajak-sajak, banyak yang berisikan mengenai semangat perjuangan untuk melawan penjajahan Belanda. Kemudian pada tahun 1942, pemerintah Jepang melarang majalah Pujangga Baru terbit. Setelah itu pujangga baru kembali terbit pada tahun 1994 sampai 1953, yaitu pada masa sesudah perang. Majalah ini merupakan terompet serta penyambung lidah para sastrawan pujangga baru. Penerbitan majalah tersebut dipimpin oleh tiga serangkai Pujangga Baru, yakni Amir Hamzah, Armijn Pane, dan Sutan Takdir Alisjahbana. Konten majalah Pujangga Baru, yaitu surat pembaca, esei, puisi, dan iklan.  Dalam manifestasi Pujangga baru dinyatakan bahwa fungsi kesusastraan melukiskan atau menggambarkan tinggi rendahnya budaya dan martabat suatu bangsa dan mendorong bangsa tersebut ke arah kemajuan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun