Aku agak kesulitan menemukan secuil kebaikan
Di antara hari-hari yang berjalan dengan tidak baik
Entah itu,
Sebuah ucapan terima kasih
Sebuah ucapan tolong
Sebuah pelukan empati pada bahu-bahu berduka
Atau
Sebuah senyuman tulus ketika cibiran di lontarkan
Waktu berjalan, seiring dengan menua-nya manusia
Hanya satu hal yang makin nampak muda, yaitu peradaban
Ketika manusia di gerogoti oleh ego keuzurannya
Justru peradabanlah yang asik meloncat kian kemari
Memperkenal diri dengan berbagai bentuk dan ukuran
Dan tanpa sadar
Manusia mulai terpasung oleh dunianya sendiri, ciptaannya
Dan akhirnya mereka kehilangan banyak hal dari dunia nyata
Senyum ketulusan
Ucapan terima kasih
Ungkapan meminta tolong
Bahu setia yang penuh empati
Aku terhenyak, sering sekali merasa begitu
Sebab mendapati bahwa akupun ternyata sama akutnya dengan mereka
Aku yang kerap berlari pada dunia fatamorgana saat terluka
Aku yang selalu mencuri waktu demi ingin tampil menonjol di suatu kawanan
Dan aku..yang..begini
Aku..yang..lain sebagainya
Aku dan kawanan manusia itu ternyata kini terlihat aneh
Seperti mahluk luar angkasa yang di gadang-gadang menyeramkan
Padahal aku dan kawanan manusia itu
Lebih menyeramkan dan menyedihkan
Hanya saja, kemudaan peradaban menutupikerut-kerutnya
Bahkan simpati dan empati milik kami pun ikut tertutupi
Dan jadilah kami seperti sekarang
Manusia-manusia modern ciptaan egoisme
Yang lebih memilih dunia sarat absur daripada dunia sarat kenyataan