Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

"Tuhan" ala Kaum Keparat

8 Oktober 2012   05:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 224 7
Bila hidup dan mati, adalah permasalahan milik Tuhan,
Lalu di mana kah letak adilnya,
Bagi beberapa orang anak, yang lapar dan haus kemudian meregang kesakitan.
Bagi beberapa orang ibu susu yang harus rela memakan lumpur , agar putingnya bisa di aliri asi untuk si jabang bayi.
Bagi beberapa renta dan tua, yang dipaksa terbujur lemah, pasrah, karena di anggap sekarat.
-
Muak , rasanya bertanya pada beberapa kaum,
yang katanya memiliki Tuhan.
Dalam hidup..dan katanya dalam hati pun dia mengagungkan Tuhan.
Tetapi, nyatanya,
mereka menciptakan tuhannya sendiri.
-
Uang jadi tuhan,
Jabatan jadi tuhan,
Nama baik jadi tuhan,
Bahkan imannya di jadikan tuhan,
Dan tuhan-tuhan dalam bentuk lainnya.
-
Aku cukup termangu-mangu.
Bila hidup dan mati adalah permasalahan milik Tuhan,
Mengapa kini, banyak manusia yang menjadi tuhan ?.
Bagi dirinya sendiri,
Bagi kaumnya sendiri.
-
-Kalian dasar kaum keparat.-

====================================================================

Catatan siang hari yang teduh.

Seorang Amir, memutuskan kembali pada Tuhannya..dengan membawa senyum dan keyakinan bahwa disana akan jauh lebih baik, daripada memilih untuk tinggal di "Firdaus laknat " ini.
Selamat jalan anak mentariku, ibu love you..always..with all my heart my son.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun