Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

(ECR) Raja Rangkat Minta Kawin

24 Mei 2012   01:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:54 316 1
Alkisah di sebuah kerajaan yang gemah ripah loh jinawi , yang pimpin oleh seorang raja berstatus duda, konon sich wajahnya mirip bubu-nya sesuatu.

Nama sang raja adalah paduka Yudha, dan paduka Yudha mempunya seorang putri cantik jelita yang konon wajahnya mirip Barbie Su bernama Dorma.( ini kerajaan atau holliwud ya, kok semua mirip artis ).

Layaknya sebuah kerajaan, sebuah raja tentu di dampingi seorang patih, dan seorang putri di dampingi seorang  dayang.

Sebutlah patih gajah bengkak yang bernama ngabehi Edi, dan seorang dayang yang tentunya tidak kalah cantik seperti wajahnya Jessica iskandar, yaitu dayang  Aya.

Siang itu, di pendopo istana rangkat, paduka Yudha terlihat sedang bercengkrama dengan putrinya.

‘Putriku, romo sudah makin tua, dan hidup sendiri, walaupun wajah romo unyu-unyu seperti bubu, namun ternyata hingga kini romo tetap lonely dan merasa horny di pagi hari karena belum juga menemukan penganti biyungmu ‘kata paduka Yudha dengan mimik serius.

‘Iya romo, ananda mengerti, jika di masa tua romo sekarang, romo merasa kesepian ‘.

‘Namun romo, apa yang harus ananda lakukan, agar bisa membuat romo tidak galau dan kesepian ‘ putri Dorma begitu lembut menanggapi curhat sang paduka.

‘Anakku, bisakah kau penuhi permintaan romo, permintaan seorang bopo di masa tua nya, yang mungkin saja, tidak akan berumur panjang atau mungkin esok romo telah tiada ‘ sang paduka pun duduk di samping sang putri, dan mengenggam kedua tangan putrinya, nampak sebuah harapan besar terpancar dari kedua matanya yang berselaput putih.

( kira-kira itu belek atau katarak ya ).

‘Katakanlah romo, ananda pasti akan melakukannya, di dunia ini, ananda hanya mempunyai romo, tiada yang lain ‘ rasa haru, menyelimuti sang putri.

Melihat putri menangis, sang dayang pun segera bergegas, menghampiri nya, menyodorkan sapu tangan bapucuk ampat, bapucuk nya di makan api..( kok jadi nyanyi ).

‘Silahkan putri, usaplah dengan ini ‘.

‘Terima kasih Aya, kau memang sungguh pengertian ‘ .

Sementara sang putri sibuk mengusap sisa air mata dan sisa ingus, tanpa di sadari, mata dayang Aya dan sang paduka  saling bertemu. Tatapan kedua-nya seperti ada sesuatu.

‘ Romo ‘ sang putri mendekati paduka.

‘ Iya anakku ‘.

‘ Mengenai hal yang romo utarakan tadi, apa yang harus ananda lakukan ‘.

‘ Ehmmm..anu anakku ‘ tiba-tiba sang paduka seperti kebingungan.

Lalu tangan kirinya mengibas, pada patih gajah bengkak Edi dan dayang Aya, isyarat agar meninggalkan mereka.

‘Ehh, nganu anakku, ehhmmmm romo pengen menikah lagi ‘ sambil malu-malu dan mlintir-mlintir jenggot,  mengutarakan maksud dan tujuannya. Berharap agar putri Dorma bisa segera melamarkan gadis pujaannya. Sosok gadis yang centil, sedikit tengil tapi pinter cabut uban dan pintar pijit.

#Sudah ku duga, pasti romo minta kawin, ucap putri Dorma dalam hati#

‘Romo, sekiranya ananda boleh tau, siapakah sosok wanita beruntung itu, wanita yang sudah membuat romo kesemsem, seorang raja kerajaan rangkat, yang tersohor berwajah unyu-unyu mirip bubu serta adil dan bijaksana-bijaksini ‘ nada putri Dorma begitu penasaran.

‘Dia tidak jauh anakku, sejauh mata memandang sosoknya mudah di temui, bahkan setiap hari kau menjumpaniya, hanya saja tidak menyadari ‘ tersipu-sipu genit wajah paduka menjelaskannya.

#dasar genit# wajah putri Dorma mulai penasaran, setelah melihat rona merah di wajah romonya, beserta gambar yang tiba-tiba muncul berbentuk lope-lope.

‘Siapa romo ‘ mulai gemas nada sang putri.

‘ dia..dia ‘.

Romo berjalan mondar-mandir, bingung.

‘Siapa romo, kalau romo ga jawab, ananda tinggal nich ‘.

‘ Tunggu putri-ku ‘.

‘ Siapa ‘ putri mulai gusar, dan beranjak melangkah pergi .

‘ Aya..dayang mu ‘.

‘APAAAAAA..Romooooooo’ matanya sang putri setengah keluar, #ekspresikagetcampuremosi#

‘Ananda ga salah dengar kan, mana katon bagaskara eh salah cotton bud, manaaaa ‘ sang putri kira dirinya sudah BUDI ( budeg dikit ).

' Sungguh dorma, bener dia orangnya '. Paduka raja menegaskan

‘Tidak bisa, ora iso romo, bagi ananda Aya itu seperti adik sendiri, usianya masih 17 tahun romo, sementara romo sudah 60 tahun, please dech, jangan suka yang muda-muda ‘.

‘Tapi romo mau , selain cantik dan seksi seperti Jessica iskandar, dia juga pintar cabut ubannya  romo ‘ dengan logat ababil yang merayu mamanya merengek minta kawin.

‘Tidak romo, romo tidak boleh menikah dengan Aya, tidak boleh, kecuali..’ kalimat sang putri terputus.

‘Kecuali apa, putriku, apapun akan romo lakukan, asal romo bisa bersanding dengan dayang Jessica iskandar ( bukan joni iskandar ) ‘.

‘ Romo harus mengkebiri senopati bocing ‘ .

‘ Whattt…kebiri bocing, woke, siapa takut ‘ tanpa berpikir panjang, syarat putri Dorma di setujui.

#padahal dalam hati bertanya-tanya, kenapa harus di kebiri#

Sebulan kemudian, sang mulia paduka Yudha menikah dengan dayang Aya, dan terkuak misteri mengapa sang putri menginginkan senopati Bocing di kebiri, usut punya usut ternyata semua berawal dari hamilnya kucing anggora kesayangan sang putri yang mendadak hamil, setelah di titipkan selama seminggu di rumah senopati Bocing .

Dan rahasia lainnya yang terkuak adalah, ternyata sang patih gajah bengkak Edi, sudah lama memendam perasaan cinta pada dayang Aya.#pantas, setelah mendengar rencana pernikahan paduka raja, sang patih, langsung mengajukan surat pengunduran dirinya#

Dan demi mengobati sakit hatinya yang tidak lulus dipilih , sang patih memutuskan  menjadi seorang musafir, berkelana bersama sebuah gitar tua.

(Bayangkan Rhoma Irama bernyanyi  Dalam aku berkelana...)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun