Beberapa bulan lalu ibu saya bercerita telah memperkerjakan seorang asisten rumah tangga yang usianya sekitar 20 tahunan, berasal dari purwakarta yang notabene tidak jauh dari jangkauan ibukota. Sungguh terkejut saya ketika ibu bercerita bahwa asisten rumah tangganya tersebut buta aksara. yang membuat prihatin ketika ia mencoba mengikuti menggunakan tehnologi komunikasi dengan membeli hp dapat dibayangkan bagaimana kesulitannya Ia menggunakan alat tersebut, apalagi ketika ia berusaha belajar sms dan mengirimkan, maka terkirimlah huruf-huruh yang tidak berbentuk kata apalagi sebuah kalimat.