Ayah, Â aku masih ingat ketika aku masih kecil. Waktu itu adik-adiknya masih belum pada lahir. Ketika suatu ketika, kita pulang dari kebun karet menuju rumah, saat itu hujan lebat, kau megendongku di atas pundakmu. Aku memang kepalamu dan kau pun menceritakan dongeng-dongeng padaku. Ketika suatu waktu, tiap kali menjelang malam, itulah saat yang kutunggu-tunggu, karena kau biasanya menceritakan dongeng-dongengmu yang membuat imaginasiku liar dan berkembang luas.