Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah mengatakan, tujuan dari penyambutan peserta didik baru dengan budaya 5 S ini salah satunya untuk membangun karakter anak untuk selalu menerapkan budaya 5 S.
Menurutnya saat ini, nilai etika dan budaya di sekolah khususnya pada anak-anak sekolah mulai mengalami pergeseran. Pergeseran itu antara lain anak sudah mulai tidak menghargai guru, lunturnya sopan santun, berkata kasar dan lainnya.
"Kondisi karakter para peserta didik di madrasah sekarang ini, sangat memprihatinkan baik secara emosional, tindakan, maupun perilaku sosial. Maka dari itu dihari pertama masuk sekolah kita mencoba mengenalkan dengan budaya 5 S Â sekaligus untuk memberikan rasa nyaman di sekolah," ungkap Mafrudah
Waka Kurikulum Rina Harwati telah membagi tugas piket  guru untuk menyambut kedatangan peserta didik setiap pagi. Guru piket diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. "Kiranya Bapak/Ibu guru yang piket dapat hadir lebih pagi dan dapat melaksanakan tugas dengan baik", ungkap Rina.
Adapun tugas pokok guru piket diantaranya adalah menyambut kedatangan peserta didik  menyalami, mengecek kerapian seragam, memberi sanksi peserta didik yang terlambat  berkoordinasi dengan satpam madrasah
Dalam mewujudkan karakter peserta didik, seorang guru sudah seharusnya memberi teladan yang baik kepada peserta didik. Hal ini yang selalu diterapkan oleh semua guru ketika menyambut kedatangan siswa pada pagi hari.
Guru yang ditugaskan sebagai guru piket dengan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) menyambut setiap peserta didik yang memasuki pintu gerbang madrasah. Hal serupa juga dilakukan peserta didik ketika disambut oleh guru. Budaya 5S ini diharapkan bisa diaplikasikan oleh seluruh guru dan peserta didik dimanapun berada dan kepada siapa saja. (sht)
