1. Pengetahuan Diri
Salah satu aspek sentral dalam pemikiran Sokrates adalah gagasan "gnthi seautn," yang berarti "kenalilah dirimu sendiri." Sokrates percaya bahwa pengetahuan sejati dimulai dengan pemahaman diri. Dia berpendapat bahwa seseorang harus merenungkan diri sendiri, merenungkan tindakan dan keyakinan mereka, dan mencari kebenaran di dalam diri mereka sendiri sebelum mereka bisa mengklaim pengetahuan sejati. Ini adalah langkah pertama dalam mencapai kebijaksanaan.
2. Metode Dialektika
Sokrates terkenal dengan metodenya yang disebut dialektika. Metode ini melibatkan serangkaian pertanyaan dan jawaban yang bertujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam dan mencari kebenaran. Sokrates akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang kepada lawan bicaranya untuk mendorong mereka berpikir lebih kritis tentang pandangan mereka sendiri. Melalui dialog ini, Sokrates berusaha untuk mengekspos ketidakpastian, ketidakjelasan, dan kontradiksi dalam pemikiran seseorang, sehingga mereka dapat mencapai pemahaman yang lebih baik.
3. Etika dan Keadilan
Sokrates sangat tertarik pada pertanyaan tentang etika dan keadilan. Dia berpendapat bahwa keadilan adalah sebuah kebajikan dan bahwa orang-orang harus mengikuti keadilan dalam tindakan mereka. Dia juga mengajarkan pentingnya berperilaku baik dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip moral. Sokrates sering kali menunjukkan bahwa kebijaksanaan adalah pengetahuan tentang apa yang benar dan baik, dan orang yang tahu apa yang benar akan bertindak dengan benar.