Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Anda dan Pakaian

30 Januari 2012   16:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:16 276 0
Saya usil.

Dari dulu hot pants itu memang sudah ada.

Tapi kadang imajinasi ini tak terbatas.

Dipakai memang seksi, kaki jenjang, paha mulus, ala-ala artis Korea yang semua ukuran pahanya sama semua.

Sering saya pertanyakan tentu saja dalam hati,

Siang-siang pakai hot pants, "apa gak takut hitam?"

Malam-malam pakai hot pants, "apa gak kedinginan?"

Mungkin pertanyaan ini sama.

"Siang-siang kok pakai jilbab?"

"Ke pantai kok pakai jilbab?"

Sah-sahkan saja kalau seperti itu.

Untungnya ini hanya pembicaraan di benak saya, tidak pernah langsung ditanyakan kepada empunya.

Pasti mereka marah, makanya saya mundur teratur. Pertanyaan ini disimpan saja.

Toh kalaupun saya bertanya, jawabannya gampang " Ini kan hak saya, apa urusanmu?"

Sip!, saya pun akan menjawab seperti itu jikalau terdesak.

Saya memang usil.

Banyak kan yang berbaju tapi tidak sesuai?. Saya mengaku termasuk kategori ini, memakai jeans tapi ke tempat formal. Urusan orang melihatnya dengan pandangan aneh tak saya risaukan. Yang penting nyaman, rapi dan percaya diri. Tapi ini dulu,waktu kadar kecuekan  berada di level tinggi. Seiring bertambahnya umur, saya mulai pintar untuk  memilah-milah.

Sesuai prinsip " Jadilah bunglon". Jeans harus ditanggalkan jika tempat tak sesuai. Kalau formal ya berpakaianlah yang formal. Kalau casual silahkan keluarkan jeans andalan, keluarkan keds favorit, keluarkan hot pants anda, gampangkan?

Tapi hati saya teriris-iris kalau melihat wanita gemuk memakai hot pants. Sadar atau tidak, saya risih melihatnya. Cukup dalam hati, "sadar gak ya ni orang?". Lemak dimana-mana. :)

Tidak ada maksud saya untuk menyudutkan orang. Hanya bermaksud "Sesuaikanlah pakaian dengan tubuhmu". Kalau saya kelewatan memang iya. Saya bukan pengamat fashion, apalagi desainer. Hanya mengamati fenomena sekitar. Silahkan pakai baju apa saja, asalkan pantas, sesuai dengan kondisi.

Tapi kalau si pemakai PEDE, ya mau dibilang apalagi.

Sekali lagi " ini kan hak saya, apa urusanmu?"

Ah,, sudahlah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun