Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mereka Dirampas Haknya

31 Desember 2013   08:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 29 0

Malioboro, sebuah tempat yang mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga bagi sebagian atau seluruh orang yogyakarta. Bahkan bagi orang di luar yogyakarta yang sering mengunjungi kota budaya ini. Hampir setiap orang yang datang ke kota pelajar ini menyempatkan diri untuk sekedar mampir atau berbelanja oleh-oleh di Malioboro. Malioboro memang dikenal sebagai tempat atau pusat untuk membeli berbagai pernak-penik dari Yogyakarta. Selain itu disana juga terdapat sebuah pusat perbelanjaan yang sangat ramai dikunjungan para orang-orang. Bisa jadi disamping Tugu Jogja yang sangat terkenal sabagai ikon jogja, bukan tidak mungkin jika suatu saat Malioboro dapat menjadi ikon Jogja. Tempatnya yang cukup stategis dan dekat dengan Kraton Yogyakarta membuat kawasan ini menjadi sangat ramai, apalagi pada musim liburan seperti ini. Di sana banyak toko-toko berjajar disepanjang jalan Malioboro yang menjual bernagai pernak-pernik yang dijajakan oleh menjualnya. Meskipun di sana terdapat pusat perbelanjaan seperti mall, namun toko-toko atau warung-warung yang ada disekelilingnya tetap saja ramai tidak lantas sepi, karena sesuatu yang bisanya tidak terjual di mall justru dapat dijumpai di toko-toko kecil diselilingnya. Sebenarnya tidak hanya musim liburan saja yang ramai bahkan tidak musim liburan juga kawasan ini tetap ramai oleh pengunjung yang datang. Apalagi setiap malam minggu pengunjung bisa bertambah banyak bahkan seringkali membuat jalanan macet. Disamping karena banyaknya orang yang mengunjungi kawasan Malioboro ini hal lain yang dapat menyebabkan macet adalah dikarenakan penataan tempat parkir yang kurang baik. Banyak orang yang parkir disepanjang trotoar Malioboro. Hal ini dapat mengganggu orang lain, termasuk pejalan kaki. Trotar yang seharuskan disediakan untuk pejalan kaki sering kali digunakan untuk lahan parkir. Tanpa disadari itu telah mengambil hak pejalan kaki. Seharusnya pejalan kaki itu lebih dipriorotaskan. Seperti di Negara-negara maju, pejalan kaki dan pesepeda justru sangt diperhatikan keberadaanya. Sehingga pejalan kaki dan pengguna sepeda bisa meningkat dan menekan polusi yang disebabkan oleh sepeda motor dan juga dapat meminimalisir kemacetan. Namun hal ini justru berkebalikan dengan keadaan di Indonesia. Perhatian yang kurang terhadap pejalan kaki dan pengguna sepeda membuat orang enggan berjalan dan menggunakan sepeda bahkan banyak yang lebih memilih menggunakan sepeda motor atau mobil. Sering kali orang Indonesia berpandangan orang yang menggunakan mobil mempunyai status social yang tinggi, keadaan ini belum tentu menggambarkan keadaan status social yang sebenarnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun