Dalam lanskap ekonomi global yang terus berkembang, peran kebijakan makroprudensial menjadi semakin penting, terutama di era ekonomi digital. Perubahan besar dalam cara masyarakat bertransaksi, menyimpan kekayaan, dan mengelola risiko keuangan telah membawa peluang sekaligus tantangan bagi stabilitas keuangan. Di tengah kemajuan ini, muncul pertanyaan
seberapa siap kebijakan makroprudensial menghadapi kompleksitas era digital? Kebijakan makroprudensial bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan dengan mencegah risiko sistemik---risiko yang dapat memicu keruntuhan sistem keuangan secara luas. Fokus utama kebijakan ini adalah mengantisipasi ancaman dari interaksi antar-lembaga keuangan, pasar, dan perekonomian. Â Berbeda dengan kebijakan mikroprudensial, yang menargetkan kestabilan lembaga keuangan individual seperti bank, makroprudensial melihat gambaran besar. Contohnya, penggunaan
rasio Loan-to-Value (LTV)Â untuk mengendalikan gelembung properti dan
Countercyclical Capital Buffer untuk memastikan bank memiliki cadangan modal yang cukup selama periode pertumbuhan tinggi. Instrumen-instrumen ini telah terbukti efektif dalam menghadapi siklus ekonomi tradisional,
tetapi apakah cukup untuk menghadapi era ekonomi digital yang penuh dinamika baru? Â
KEMBALI KE ARTIKEL