Dan hal itu kembali mengundang minat saya ketika saya melihat gaya rambut yang digunakan oleh kakak senior saya yang kini telah bekerja di pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat. Sebuah gaya rambut klimis nan rapi.
Awalnya saya mengira bahwa itu hanya merupakan penggunaan minyak rambut yang tak jauh berbeda dari yang saya gunakan ketika SMP. Tapi ternyata itu bukan merupakan minyak rambut jenis gel, melainkan minyak rambut jenis pomade.
Apa itu Pomade?
Pomade secara sederhana merupakan salah satu jenis dari minyak rambut yang ada sekarang ini. Minyak rambut bisa berupa minyak, gel, krim dan pomade itu sendiri.
Perbedaan mendasar antara pomade dan ketiga jenis minyak rambut lainnya adalah terletak dari bahan dasar yang digunakan. Pomade berbahan dasar minyak kelapa, lanolin, wax, dan parfum serta tidak mengandung alkohol sementara gel cenderung menggunakan alkohol. Adapun minyak (hair tonic) berbentuk cair, sedangkan krim (hair cream) memiliki krim berzat enteng dan tidak kaku.
Bahan dasar yang dimiliki pomade membuat gaya rambut khas pomade adalah rapih dan tersisir. Pomade juga membuat rambut tampak keras, berminyak, dan mengkilap. Salah satu kekurangan pomade adalah pomade agak sulit untuk dihilangkan dari rambut karena seperti yang telah disebutkan di awal, pomade berbahan dasar oil atau minyak.
Pomade berasal dari bahasa Perancis yang berarti Pommade "salep".
Satu hal yang membuat pomade berbeda dengan jenis minyak rambut lainnya adalah ternyata pomade memiliki sejarah yang cukup unik sehingga akhirnya bisa menjadi sebuah gaya menata rambut yang terus bertahan hingga sekarang ini.
Sejarah seperti apa?
Sejarah pomade yang bisa saya temukan adalah seperti yang dituliskan oleh satu pentolan grup musik asal Bali, Superman Is Dead (SID), Jrx.
Jrx mengatakan bahwa semenjak Elvis dan berakhirnya era 50-an, satu-satunya skena yang loyal mempertahankan pomade sebagai identitas mereka adalah skena rockabilly dan kustom-kulture. Ditengah gempuran flower-generation/hippies (60-70 an), masivnya era glam-rock 80-an serta alternative rock 90-an, mereka (skena rockabilly/kustom-kulture) tetap loyal dengan pomade.
Paragraf tersebut berarti bahwa gaya rambut pomade merupakan gaya rambut yang identik atau pertama kali dipopulerkan oleh rockabilly dan kustom-kulture.
Rocakabilly merupakan salah satu gaya paling awal dan paling berpengaruh dalam musik rock n' roll yang muncul pada tahun 1950-an.
Rocakabilly merupakan jenis musik dengan irama blues dengan beat countryserta lirik berisi luapan emosi secara terang-terangan. Musik rockabilly disukai remaja karena lekat dengan citra pemberontak, seksualitas, dan kebebasan dari belenggu formalitas yang diciptakan orang tua dan tokoh masyarakat. Dan gaya rambut pomade merupakan lambang untuk itu semua, sebuah gaya rock ‘n roll.
Adapun kustom-kultur adalah neologisme (kata bentukan baru), digunakan untuk menggambarkan karya seni, kendaraan, gaya rambut, dan mode dari mereka yang menyetir dan membangun mobil kustom dan sepeda motor di Amerika Serikat di mulai tahun 1950 sampai hari ini.
Melalui perkembangan-nya kustom-kultur terbagi-bagi, diantaranya hot rod, rat rod, custom bike, chopper, pinstriper, lowrider, lobrow, punk rock, rockabilly, barber, skateboard, bmx dan juga tattoo, dan masih banyak yang lain.
Berdasarkan argumen tersebut bisa dikatakan bahwa sebenarnya rockabilly dewasa ini merupakan bagian dari kustom-kultur.
Sehingga sejarah pomade bisa disimpulkan merupakan sebuah identitas dari music rockabilly, sebuah gaya rock ‘n roll. Bukan sebuah gaya menata rambut yang timbul dengan sendirinya, atau hanya ada seiring berjalannya trend. Lebih dari itu pomade merupakan sebuah identitas.
Melihat sejarah seperti itu maka kritikan dilontarkan Jrx terhadap perkembangan pomade dewasa ini.
Jrx berujar bahwa ketika pomade menjadi trend seperti saat ini, orang-orang, termasuk beberapa produsen pomade lokal tidak menghargai "proses" kenapa pomade bisa sepopuler sekarang. Maka dengan kenyataan itu Jrx berkeyakinan ketika trend ini berakhir, mereka akan ganti gaya dengan mudahnya.
Dengan adanya indikasi popstars mainstream yang mulai di-endorse pomade lokal, Jrx sangat yakin bahwa dua tahun dari sekarang, anak-anak muda mungkin akan berpikir pomade dipopulerkan oleh band-band Melayu. Dimana loyalitasnya? Dimana penghargaan untuk perjuangan skena rockabilly/kustom-kulture yang membuat pomade se-populer sekarang? Hargai proses, bukan hasil. Di akhir kekhawatirannya Jrx memberikan pesan untuk berhenti menjadi generasi instan yang tidak mau tahu sejarah. Karena Jrx menambahkan bahwa dangkal itu menjijikkan.
Hal itu bisa terjadi karena, masih menurut Jrx, di era 80-an perlahan culturerockabilly/kustom-kulture memasuki ranah punkrock, mulai-lah beberapa punkrockers memakai pomade dan berambut klimis.
Lalu diawal 2000-an, di California mulai dibuka beberapa tattoo shop dengan konsep barber shop yang merupakan perpaduan dari kultur rockabilly, kustom-kulture dan punkrock. Rupanya, konsep baru (barber and tattoo shop) ini menjadi fenomena hingga akhirnya menjamur di negara-negara lain seperti Eropa, Jepang dan terakhir Asia. Dari sana muncul-lah akhirnya trend baru dimana semua orang mulai menganggap pomade, barber shop dan getleman's look adalah the "new cool".
Saya setuju bahwa pemahaman dangkal itu menjijikan dan merubah sejarah itu lebih menjijikan. Saya pun sangat setuju kita harus sangat teramat menghargai proses dan tidak pernah berusaha untuk menjadi generasi instant.
Maka saya pun sangat memahami perasaan Jrx, karena apabila untuk hal sesederhana ini, sejarah pomade, masyarakat kita bisa dengan begitu saja melupakan oleh sekedar mengikuti perkembangan zaman dan trend masa kini. Bayangkan untuk hal-hal besar dan rumit lainnya!
Bagi saya pribadi, saya memang bukan merupakan rocakabilly atau bagian dari kustom-kultur. Saya hanya seseorang yang menyukai dengan tampilan rapih, klimis dan berkelas tapi dengan tidak menghilangkan kesan garang.
Hal itu saya pikir bisa saya dapatkan ketika saya menggunakan pomade dalam menata rambut yang saya miliki. Maka dengan alasan itu, saya akan menggunakan pomade. Terlepas dari apakah pomade itu sebuah trend atau tidak lagi menadi sebuah trend, selama itu mendukung prinsip yang saya miliki dan sukai, maka saya akan tetap menggunakannya.
So, tentukan gayamu, tidak berdasarkan apa yang sedang ada sekarang ini, tapi dasari-lah itu semua dengan prinsip yang kita miliki.
sumber tulisan :
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_rambut, http://kustomfest.com/magic-ink-magz-konten-kustom-kulture/
http://id.wikipedia.org/wiki/Rockabilly,http://en.wikipedia.org/wiki/Pomade
http://aghamisme.blogspot.com/2014/02/pomade-gaya-rambut-klasik-tetep-asik.html