Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peluncuran dan Pelatihan Penggunaan Aplikasi Desa Melawan Covid-19 (eDMC) di Tengah Pandemi

11 Maret 2022   01:57 Diperbarui: 13 Maret 2022   18:50 149 1

Dunia sempat digemparkan dengan mewabahnya virus Covid-19 yang berasal dari negeri bambu atau sering dikenal dengan China. Yang mana virus ini awalnya hanya ada kasus satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di China. Namun, karena mudahnya penyebaran Covid-19 ini pada tanggal 9 Maret 2020 lalu WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi yang sebelumnya hanya sebagai endemi di Wuhan, China. Dari deklarasi secara resmi tersebut berarti virus corona telah menyebar secara luas di dunia.

Terhitung sudah dua tahun lamanya sejak 2020 pemberitaan penyebaran virus Covid-19 pertama masuk ke wilayah Indonesia. Hingga saat ini saja penyebaran virus Covid-19 belum juga mereda bahkan beberapa waktu kebelakang terjadi lonjakan kasus yang cukup tinggi. Lonjakan pertambahan kasus Covid-19 itu terjadi karena munculnya virus varian baru dari Covid-19, yaitu Omicron.


Selain itu, dengan adanya Pandemi Covid-19 tentunya membuat beberapa bidang yang ada di masyarakat pun ikut terdampak. Salah satunya ialah bidang sosial, misalnya diawal Pandemi ruang gerak dan interaksi masyarakat dibatasi karena diberlakukan kebijakan pembatasan sosial. Saat ini pun masyarakat ‘dituntut’ harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru (New Normal) dalam kehidupan sekarang yang berdampingan dengan Virus Covid-19. 

Dengan kata lain, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari mereka juga tetap menjaga protokol kesehatan, yaitu dengan menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi) agar terhindar dari virus. Adapun masyarakat dihimbau agar dapat selalu meng-update mengenai informasi Covid-19 melalui internet atau media lainnya.

Melihat penjelasan diatas, pemerintah pun tak tinggal diam atau merespons hadirnya Pandemi Covid-19 di Indonesia. Pemerintah pusat saat itu mengambil langkah dengan membentuk dan meresmikan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 dalam rangka upaya percepatan penanggulangan Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Tujuan utama dari di bentuknya Satgas Covid-19 tersebut untik mengkoordinasikan kegiatan antarlembaga dalam upaya mencegah dan menanggulangi dampak penyakit Covid-19 di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga tak henti-hentinya menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat melalui media elektronik  maupun media cetak di tempat umum mengenai himbauan melaksanakan protokotol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.


Tak hanya itu, tepatnya di bulan Mei Tahun 2020 lalu pemerintah daerah juga meluncurkan sebuah aplikasi sebagai penunjang untuk para relawan Covid-19 untuk memperbarui informasi seputar Covid-19 di suatu desa secara berkala. Seperti dilansir dari website resmi Kominfo.go.id bahwa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah meluncurkan aplikasi seluler yang bermanfaat untuk membantu dalam hal pencegahan dan penanganan Covid-19. Nama aplikasi tersebut, yakni aplikasi Desa Melawan Covid-19 (eDMC).

Aplikasi desa melawan Covid-19 (eDMC) ini diluncurkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Bapak Abdul Halim Iskandar, di Kantor Kemendes PDTT yang dilakukan secara virtual serta didampingi oleh Sekjen Kemendes PDTT, yaitu Bapak Anwar Sanusi. Acara itu juga dihadiri oleh sejumlah kepala desa, aparat desa, pendamping desa, dan para pegiat desa lainnya. Pengembangan aplikasi desa melawan Covid-19 (eDMC) ditujukan dalam rangka mendukung pelaksanaan protokol penanganan wabah Covid-19 yang sudah tertuang di dalam Surat Edaran Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 8 tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun